Calon Pengantin yang Gunakan Flare di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sampaikan Permintaan Maaf

- 15 September 2023, 23:27 WIB
Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) di kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan.
Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) di kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan. / ANTARA FOTO/Muhammad Mada/Spt./

KABAR PRIANGAN – Kebakaran Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Rabu, 6 September 2023 menarik perhatian masyarakat Indonesia. Terlebih luas wilayah yang terbakar di TNBTS hingga proses pemadaman yang berlangsung hampir sepekan. Pada Selasa, 12 September 2023 luas wilayah TN Bromo Tengger Semeru yang terbakar mencapai sekitar 500 hektare.

Sampaikan Permintaan Maaf

Pada hari ini, Jumat 15 September 2023 calon pengantin pria HP (39 tahun) yang melakukan foto prewedding di TNBTS dengan menggunakan flare asap tersebut akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Permintaan maaf ditujukan kepada masyarakat Tengger, masyarakat Indonesia, Pemerintahan Provinsi, Pemerintahan Daerah, Kementerian, dan Presiden Joko Widodo.

“Kami menyampaikan permohonanan maaf yang sebesar-besarnya. Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada seluruh masyarakat adat Tengger, tokoh-tokoh Adat Tengger, tokoh masyarakat Tengger, dan pemerintahan daerah Tengger,” ucap HP mengawali permintaan maafnya di Balai Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.

Baca Juga: Fakta-Fakta Kebakaran di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Akibat Penggunaan Flare Saat Foto Prewedding

Sebut Ada Usaha Pemadaman Api

Selain permintaan maaf, ia juga mengatakan bahwa saat terjadi api ada usaha untuk memadamkan dengan menggunakan air mineral yang mereka bawa. Namun karena kondisi angin kencang dan rumput kering sehingga api menyebar dengan cepat. “Sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tegasnya.

Sebelumnya warganet dibuat geram saat melihat pasangan calon pengantin HP dan PM (26) nampak duduk santai sambil menunggu pemeriksaan lanjutan di kantor Polisi pada Selasa 15 September 2023. Warganet menilai tidak seharusnya mereka terlihat santai sementara diluar sana kondisi TNBTS masih dalam proses pemadaman.

Polisi sudah menetapkan 1 orang tersangka yaitu AW (41 tahun) selaku manager wedding organizer (wo). Sementara itu, 5 saksi lainnya yaitu pasangan calon pengantin HP dan PM, crew pemotretan MG (38) dan ET (27), serta perias AR (34) diharuskan wajib lapor.

Baca Juga: Kebakaran Bukit Teletubbies Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Polres Probolinggo Tetapkan 1 Orang Tersangka

Proses pemadaman di TNBTS yang dilakukan dengan menggunakan tim darat dan bantuan water bombing ini diklaim lebih menghabiskan dana miliaran rupiah. Bahkan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari pada Senin malam, 11 September 2023 mengomentari ditetapkannya tersangka dalam kebakaran di Bromo yang dikenakan pidana dengan ancaman penjara dan denda maksimum Rp1,5 miliar. Menurut Abdul, Rp1,5 miliar dinilai kurang jika dibandingkan dengan biaya operasional water bombing satu jam lebih dari Rp200 juta.

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah