KABAR PRIANGAN- Debat Calon Presiden (Capres) 2024 ketiga dilaksanakan pada Minggu, 7 Januari 2024 pukul 19.00 di Istana Olah Raga (Istora) Senayan Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Debat Capres 2024 ketiga mengangkat tema pertahanan, keaman, hubungan internasional, dan geopolitik. Pada sesi tersebut, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menjadi calon presiden pertama yang menyampaikan visi, misi, dan program kerja terkait tema tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Dalam Debat Capres 2024 ketiga tersebut, seperti biasa, capres Anies Baswedan menyatakan bahwa kita harus melakukan perubahan. Hal itu ia sampaikan ketika menyampaikan visi, misi, dan program kerjanya. Namun selain itu, ia juga menyampaikan beberapa data terkait Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI).
Anies mengatakan bahwa Kemhan yang mestinya menjadi badan yang menyelenggarakan keamanan dan pertahanan negara justru dibobol hacker di tahun 2023. “Dan lebih jauh lagi, ironisnya, Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker 2023,” jelas Anies.
Ia juga menjelaskan bahwa terdapat Rp700 trilyun anggaran Kemhan tidak bisa mempertahankan hal tersebut, malah digunakan untuk membeli alat-alat alutsista bekas. Dan ada separuh dari seluruh jumlah tantara Indonesia yang tidak memiliki rumah dinas.
Anies juga mengatakan bawah Menteri Pertahanan yang saat ini menjabat, yang tidak lain adalah Prabawo Subianto, rivalnya dalam Pemilihan Presiden yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang, memiliki tanah seluas lebih dari 340 hektar.
Baca Juga: Sat Set! Debat Pertama Capres 2024, Ganjar Pranowo: Saya Merasa Tidak Enak Teman Saya Buka Buku Lama
Pernyataan Anies tersebut menjadi serangan awal bagi capres Prabowo dalam debat tersebut. Namun, capres nomor urut 2 yang terkenal temperamen tidak terpancing. Ia memberi sedikit ulasan terkait pernyataan Anies ketika menyampaikan visi, misi, dan program kerjanya.
Ia mengatakan bahwa ada orang yang asal bicara tanpa data kerena didorong oleh ambisi yang menggebu-gebu