Network
KABAR PRIANGAN – Pernyataan Calon Wakil Presiden (cawapres) dari nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam Debat ke-4 Cawapres Pemilu 2024 tentang sumber daya nikel mendapat perhatian dari Greenpeace Indonesia.
Greenpeace menyayangkan tentang program yang diutarakan cawapres Gibran tentang nikel. Menurut Greenpeace, Indonesia memang kaya dengan sumber daya alam seperti nikel. Namun tambang nikel juga merampas banyak lingkungan hidup dan pencaharian masyarakat sehingga menambah tingkat kemiskinan dan kesenjangan.
Hal ini diungkapkan Greenpeace Indonesia dalam akun resminya di media sosial X. Dalam akun tersebut juga, Greenpeace Indonesia mengatakan bahwa cara pemerintah mengelola sumber daya nikel hari ini terbukti lebih banyak membawa petaka buat masyarakat.
“Mas Gibran, Mas Gibran, @gibran_tweet cara pemerintah mengelola sumber daya nikel hari ini terbukti lebih banyak membawa petaka buat masyarakat. Biodiesel adalah solusi palsu yang hanya akan terus hancurkan hutan Indonesia,” ungkap Greenpeace Indonesia dengan menyertakan akun X dari cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka.
Tidak hanya tentang nikel, pernyataan Gibran tentang hilirisasi pun turut disorot oleh Greenpeace Indonesia. “Apa pun isunya dijawab dengan hilirisasi. Masalahnya, praktik industri ekstraktif tambang nikel selama ini buruk karena pencemaran yang akut dan menggusur masyarakat adat, terutama di wilayah Sulawesi dan Maluku,” ungkap Greenpeace Indonesia.
Bahkan dalam pernyataan Gibran saat menjawab pertanyaan dari cawapres 03 Mahfud MD, Gibran mengklaim bahwa proyek food estate di Gunung Mas Kalimantan Tengah telah berhasil panen. Tanggapan Gibran tersebut juga terlihat ditanggapi dengan senyum dari Mahfud MD saat itu. Greenpeace menyindir apa yang diklaim Gibran tentang food estate di Gunung Mas yang berhasil panen karena ditanam di polybag bukan di langsung di tanah food estate dengan menyertakan video saat panen jagung yang dianggap sebagai ‘penyelamat’ oleh Kementerian Pertanian.
Dalam narasinya, saat Greenpeace Indonesia, Walhi Kalteng, LBH Palangkaraya dan Save Our Borneo datang ke areal food estate di Gunung Mas pada 2 Desember 2023 tanaman jagung yang tumbuh subur ternyata ditanam diatas polybag. Video menyorot Blok G5, dimana terlihat tanaman jagung ditanam di dalam media polybag bukan langsung di tanah food estate.***
