Ironis, Garut Pencetak Atlet Pencak Silat Berprestasi, Namun Kurang Perhatian dari Pemerintah

8 Maret 2021, 09:20 WIB
Salah seorang atlet pencak silat di Garut mengikuti seleksi untuk Porda Jabar. Seleksi dilaksanakan IPSI Garut di tengah keterbatasan akibat tidak adanya perhatian pemerintah. /kabar-priangan.com/Aep H/

KABAR PRIANGAN - Kabupaten Garut selama ini dikenal sebagai salah satu daerah pencetak atlet berprestasi di berbagai cabang olah raga, salah satunya pencak silat. Atlet pencak silat dari Garut bukan hanya telah mampu mengharumkan nama daerah akan tetapi juga provinsi, bahkan nasional.

Namun ironisnya, selama ini perhatian pemerintah terhadap paguron-paguron pencak silat di Garut dinilai sangat kurang bahkan nyaris tak ada.

Namun hal ini tak pernah menyurutkan semangat para pengelola paguran di Garut untuk terus menciptkan atlet yang berprestasi.

Baca Juga: BPBD Berikan Edukasi dan Trauma Healing Kepada Masyarakat

Tak adanya perhatian dari pemerintah terhadap paguron pencak silat yang da di Kabupaten Garut, diungkapkan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Garut, Agus Mulyana.

"Sejumlah paguron pencak silat yang tersebar di 42 kecamatan di Kabupaten Garut selama ini kurang diperhatikan oleh pemerintah. Namun hal ini tak menyurutkan tekad kami untuk terus memajukan pencak silat dan menciptakan atlet berprestasi meskipun dengan kondisi yang sangat memprihatinkan," ujar Agus, Minggu (7/3/2021).

Tidak adanya perhatian terhadap paguron pencak silat, tutur Agus, selama ini terjadi mulai dari pemerintahan desa, kecamatan, hingga kabupaten.

Baca Juga: BPBD Berikan Edukasi dan Trauma Healing Kepada Masyarakat

Padahal sepengetahuannya, sejak 2019, di desa ada dan untuk pemberdayaan sebesar Rp 140 juta akan tetapi selama ini tak pernah sampai ke paguron dan sampai saat ini tak ada paguron yang pernah mendapat bantuan.

Di sisi lain, diungkapan Agus, potensi pencak silat di Kabupaten Garut selama ini sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan telah lahirnya sejumlah atlet berprestasi mulai di tingkat provinsi, nasional, hingga internasional dari Garut.

Menurut Agus, tanpa adanya bantuan terhadap paguron, Garut telah mampu melahirkan sejumlah atlet berprestasi, apalagi jika mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: PBSI Sumedang Dilantik, Bupati Minta Target Emas Porda Tercapai

Hal ini tentunya tak terlepas dari komitmen paguron di Garut untuk terus berupaya menciptakan atlet berprestasi meskipun dlam kondisi paguron yang memprihatinkan akibat tak adanya kepedulian pemerintah.

Agus mencontohkan, adanya komitmen yang kuat dari para paguron di Garut terlihat saat mengikuti event yang diselenggarakan IPSI Kabupaten Garut untuk seleksi atlet pencak silat untuk Porda Jawa Barat.

Meski dengan segla keterbatasan dan keprihtainan yang ada, puluhan paguron tetap berpartisifasi menyertakan atletnya.

Baca Juga: Disambut Kokok Ayam, Atalia Kamil Terkesan

"Alhamdulillah antusias paguron untuk ikut dalam event seleksi Porda yang kami selenggarakan sangat tinggi. Karena keterbatasan, mereka rela tidur di manapun selama mengikuti event dan kami sangat mengapresiasi hal ini," katanya.

Padahal, tambah Agus, pengorbanan pihak paguron dan IPSI untuk tahapan seleksi atlet Porda Jabar ini cukup besar.

Setelah usai menggelar seleksi, IPSI ke depannya juga memeiliki kewajiban untuk melakukan pembinaan selama empat bulan.

Baca Juga: Balai Benih Pertahankan Jeruk Garut Asli Meski Petani Tak Tertarik Membudidayakan

Untuk itu, tentu diperlukan adanya anggaran yang hingga saat ini belum jelas keberadaannya di sisi lain pembinaan harus tetap berjalan.

Dengan alasan tersebut, Agus meminta agar pemerintah memberikan perhatian terhadap atlet pencak silat. Di sisi lain ia pun mengakui jika selama tahapan pembinaan atlet, pemerintah hanya memberikan bantuan untuk air saja.

Lebih jauh disampaikannya, event seleksi atket pencak silat untuk persiapan Porda Jabar ini pun bisa diselenggarakan berkat adanya bantuan dari Dandim 0611 Garut.

Baca Juga: Pencurian Sepeda Terekam CCTV

Ia mengaku tak tahu bagaimana nasibnya jika sampai tak mendapatkan bantuan dari Dandim, kemungkinan event ini tak akan bisa dilaksanakan.

"Ada sih bantuan selama pembinaan atket dari pemerintah tapi sekedar untuk membeli air minum saja. Bukan tidak mungkin jika mendapat bantuan atau dukungan dari pemerintah, kita akan menghasilkan atlet-atket berprestasi yang lebih banyak lagi," ucap Agus.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler