Basra, Lokasi Laga Irak vs Timnas Indonesia, Kota Sarat Sejarah dari Khalifah Umar hingga Saddam Hussein

16 November 2023, 00:45 WIB
Basra International Stadium, lokasi pertandingan Irak vs Indonesia pada Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.*/X/Iraq Football Podcast /

KABAR PRIANGAN - Timnas Indonesia akan melakoni pertandingan pertama ronde kedua Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup F dengan bertandang ke salah satu negara Timur Tengah, Irak. Pertandingan bakal berlangsung di Stadion Internasional Basra, Kamis 16 November 2023 kick off pukul 21.45 WIB.

Menghadapi laga ini, skuad asuhan Shin Tae-yong telah menyatakan kesiapannya. Sebanyak 25 pemain Timnas Indonesia sudah komplet tiba di kota tersebut, melakukan latihan di salah satu lapangan, serta uji coba lapangan stadion.

Tentu bukan hal mudah bagi Timnas Indonesia memenangi pertandingan ini. Di atas kertas, tuan rumah diunggulkan. Selain karena saat ini Irak menempati ranking 68 FIFA sedangkan Indonesia peringkat 145, Irak juga akan bertanding di hadapan puluhan ribu pendukungnya. Namun semangat skuad Garuda dan catatan apik Shin Tae-yong menangani timnas selama ini, diharapkan membuat Indonesia meraih hasil positif.

Baca Juga: Irak vs Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Tak Gentar Meski di Kandang Lawan dan Peringkat FIFA Jomplang

Diketahui, ternyata minat warga Irak untuk menyaksikan laga ini sangat tinggi. Hal itu terbukti dengan ludesnya 65.000 tiket pertandingan, seperti dilaporkan sejumlah media setempat serta akun X Iraq Football Podcast. Dengan demikian, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan juga harus menyiapkan mental yang kuat karena akan bertanding di hadapan para pendukung tuan rumah yang memenuhi stadion.

65.000 tiket pertandingan Irak vs Indonesia pada Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sudah terjual habis.*/X/Iraq Football Podcast

Perang Teluk

Kota Basra sendiri bukanlah nama yang asing bagi telinga internasional, termasuk warga Indonesia khususnya yang berusia dewasa sekira 40 tahun ke atas. Saat Perang Teluk tahun 1991 kota ini kerap disebut-sebut selain diantaranya Bagdad dan Tikrit. Perang antara Irak melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat tersebut dipicu oleh kegeraman dan penyerangan Irak yang dipimpin Presiden Saddam Hussein ke negara tetangga yang kecil tapi petrodollar, Kuwait.

Ketika itu, sebutan Rudal Scud, Penangkal Rudal Patriot, pasukan multinasional, senjata nubika (nuklir, biologi, kimia) dan lainnya, sangat akrab terdengar dalam tayangan berita TVRI, siaran radio dan koran-koran yang mewarnai pemberitaan tentang Perang Teluk, di samping nama kota-kota tadi. Ada juga nama Norman Schwarzkopf, sosok yang memimpin pasukan tentara AS dalam perang itu. Tentunya selain aktor utama nama Saddam Hussein dan Presiden AS George W Bush.

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Maroko, Laga Penentuan Target 16 Besar, Ji Da Bin: Pemain Harus Kurangi Kesalahan Pribadi

Profil Kota Basra

Basra (Basrah atau Bashrah) didirikan pada tahun 636. Ini merupakan kota terbesar kedua di Irak, jaraknya sekira 545 km dari Bagdad. Penduduk Basra per 1 Januari 2005 berjumlah 2.016.217 jiwa. Di kota ini selain ada pelabuhan utama, terdapat juga Bandara Internasional Basra.

Mempunyai Sungai Shatt al-Arab dekat Teluk Persia, di Basra juga terdapat industri pengilangan minyak dan komoditas pertanian. Sejumlah terusan melintasi kota ini sehingga dijuluki "Venezia Timur Tengah".

Nama Basra juga dikenal dalam sejarah peradaban Islam. Markas tentara umat Islam pada masa Khalifah Umar bin Khattab awalnya berada di kota ini. Dalam perkembangan selanjutnya, Basra menjadi pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan perdagangan. Dengan status kota pelabuhan, Basra menjadi tempat berbaurnya kebudayaan Persia dan Arab. Saat ini mayoritas penduduk Basra adalah Islam Syiah, terdapat juga penduduk Sunni dan Kristen dengan jumlah lebih kecil.

Baca Juga: Dari Reza Rahadian hingga Rachel Vennya Bawa Piala Citra, Ini Daftar Pemenang Festival Film Indonesia 2023!

Terdapat Kapal Pesiar Saddam Hussein

Basra menjadi saksi kejayaan hingga tumbangnya Saddam Hussein. Saat berkuasa sebagai Presiden Irak, ia disebut-sebut mempunyai kapal pesiar (yacht) Al Mansur. Kapal sepanjang 121 meter itu merupakan simbol kekayaan dan kekuasaan Saddam yang dibangun tahun 1980-an,
sebelum Perang Teluk.

Kapal tersebut berada di Basra dari sebelumnya di lokasi tambatannya, Umm Qasr. Saddam memerintahkan untuk mengamankan kapal itu ke Basra beberapa pekan setelah invasi Amerika Serikat ke Irak pada 20 Maret 2003.

Dilansir Antara, Saddam Hussein terguling setelah serbuan balatentara koalisi yang dipimpin AS pada Maret 2003. Pria berkumis tebal tersebut meninggal di tiang gantungan, Sabtu 30 Desember 2006 setelah berkuasa selama tiga dasawarsa. Pengadilan menjatuhkan vonis mati setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan dan penyiksaan 148 warga Syiah di Dujail, setelah upaya pembunuhan atas dirinya pada 1982 selama perang Irak-Iran.

Baca Juga: Prediksi Skor Irak vs Indonesia di Ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026: Link Live Streaming dan Susunan Pemain

Sebelumnya, Presiden Saddam merupakan musuh utama Amerika Serikat dan sekutunya setelah Perang Teluk Pertama 1991 itu. Sejak membuka konfrontasi dengan AS, di bawah kepemimpinan Saddam, Irak menghadapi berbagai tuduhan AS yang dipimpin George W Bush. Termasuk tuduhan memiliki senjata pemusnah massal sehingga harus mendapat embargo PBB hingga sanksi No Fly Zone (Zona Larangan Terbang).

Tuduhan itu pula yang dijadikan negara adikuasa itu untuk menyerbu Irak tahun 2003, walau hingga saat ini tuduhan tersebut tak pernah terbukti. Saddam sendiri ditangkap oleh tentara pimpinan AS dalam lubang persembunyian di daerah kelahirannya, Tikrit.

Adapun kapal pesiar Al Mansur, hingga akhir hayatnya konon tak pernah dinaiki Saddam. Kini kapal tersebut teronggok hanya bangkai. Tak ubahnya kapal pencuri ikan MV Viking Lagos di Pangandaran, Jawa Barat --yang diledakkan era Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti-- kapal itu pun menjadi tontonan dan destinasi wisata.

Baca Juga: Kejutan! Pemain Klub Liga Primer Ini Selangkah Lagi Gabung Timnas, Diam-diam Naturalisasi Justin Hubner Lanjut

Dapatkah Timnas Indonesia meraih kemenangan atau setidaknya mencuri poin di kota bersejarah tersebut? Hal yang pasti aksi skuad Merah-Putih dan Timnas Irak akan menjadi tontonan warga Basra, serta tujuan utama Rachmat Irianto dan kawan-kawan berkunjung ke kota tersebut saat tak ada lagi No Fly Zone kepada Irak, bukan untuk berwisata.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler