Network
Namun meskipun telah memiliki berbagai gelar juara, ia tidak berpuas diri. Ia mengaku maih memiliki berbagai kekurangan dan akan selalu mengasah diri untuk terus meningkatkan kemampuannya di bidang pencak silat.
“Guru saya selalu bilang, urang bisa komo batur (kita saja bisa, apalagi orang lain). Hal tersebut yang selalu memotivasi saya untuk tetap semangat berlatih karena kita tidak pernah boleh menganggap remeh lawan,” ucap anak pertama dari dua bersaudara tersebut.
Baca Juga: Saksikan Konser Suka Cita Natal. Berikut Jadwal Acara Indosiar Jumat, 24 Desember 2021
Pelajar yang juga menjadi salah satu kandidat dalam pemilihan Ketua OSIS SMPN 3 Leles tersebut bercita-cita bisa terus merawat dan melestarikan pencak silat. Ia mengaku sering mendapati teman-teman seusianya yang lebih menyukai budaya asing dari pada budaya asli Nusantara.
Karena itu dirinya ingin menunjukan bahwa pencak silat adalah olahraga sekaligus seni yang tidak kalah dengan olah raga dan kesenian dari luar negeri.
“Ada unsur olahraga, bela diri, filosofis dan seni dalam pencak silat. Ini adalah sebuah bukti akan keluhuran budaya bangsa yang telah berkembang selama ratusan tahun di Nusantara,” kata anak kedua dari dua bersaudara pasangan Buce Wiriaatmaja dan Anten Puji Asmara itu.
Selain terus berlatih agar bisa menjadi atlet yang tangguh, Azizzah juga tetap mempelajari dan mengikuti kegiatan-kegiatan seni pencak silat tradional seperti ibing penca.
“Ibing penca dan kegiatan pencak silat tradisional lainnya tetap saya perdalam karena itu adalah kewajiban saya sebagai orang Indonesia untuk merawat tradisi, namun berbagai kejuaraan pencak silat sebagai olah raga juga saya kejar untuk meraih prestasi,” tuturnya.
Azizzah pun bertekad untuk terus berprestasi, sehingga bisa memperkuat dan mengharumkan nama Kabupaten Garut serta Jawa Barat dalam ajang Porprov Jabar serta PON. Bahkan ia bercita-cita membawa Indonesia pada event-event internasional.
