Shafa Dwita Oktaria, Pesilat Belia Berprestasi dari SDN Tawangsari Kota Tasikmalaya

- 11 Maret 2022, 19:32 WIB
Shafa Dwita Oktaria, siswi Kelas V SDN Tawangsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya meraih juara 1 Kategori Tanding Kelas C Putri SD Kejuaraan Pencak Silat IPSI Cup VI Kota Tasikmalaya 2022.*
Shafa Dwita Oktaria, siswi Kelas V SDN Tawangsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya meraih juara 1 Kategori Tanding Kelas C Putri SD Kejuaraan Pencak Silat IPSI Cup VI Kota Tasikmalaya 2022.* /Kabar-Priangan.com/Arief Farihan Kamil

KABAR PRIANGAN - SDN Tawangsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya meraih Juara Umum 1 Kejuaraan Pencak Silat IPSI Cup VI Kota Tasikmalaya 2022 Tingkat SD/MI.

Kejuaraan yang berlangsung pada 24-27 Februari lalu di GOR Sukapura, Dadaha, Kota Tasikmalaya, itu merupakan kejuaraan pencak silat offline antarsekolah pertama setelah pandemi Covid 19.

Salah seorang atlet silat yang memberi kontribusi besar terhadap raihan juara umum SDN Tawangsari Kota Tasikmalaya tersebut adalah Shafa Dwita Oktaria. Siswi kelas V tersebut meraih Juara 1 Kategori Tanding Kelas C Putri SD (30-31 Kg).

Baca Juga: 'Kado Selamat Datang' untuk Kepsek, SDN Tawangsari Juara Umum IPSI Cup VI Kota Tasikmalaya 2022 Tingkat SD/MI

"Senang banget meraih juara 1, apalagi saya baru ikut bertanding lagi dalam kejuaraan pencak silat secara langsung karena sebelumnya tak ada kejuaraan offline akibat pandemi," kata Shafa kepada Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan di Kota Tasikmalaya, baru-baru ini.

Shafa sudah tiga tahun berlatih pencak silat. Awal terjun ke salah satu cabang olahraga bela diri tersebut setelah di sekolahnya ada kegiatan ekstrakurikuler olahraga pencak silat.

Kegiatan dibimbing langsung oleh Guru PJOK yang juga Pelatih Silat PPS Perisai Diri (PD) Kota Tasikmalaya Muhammad Ilyas Maulana, SPd.

Baca Juga: Riri, Pesilat SMPN 2 Kota Tasikmalaya Raih Juara 1 Kejuaraan IPSI Cup VI 2022 Kota Tasikmalaya

Latihan ekstrakurikuler pencak silat dilakukan seminggu dua kali setiap Senin dan Kamis. Latihan dilakukan setiap pulang sekolah sekitar pukul 13.00 dengan durasi 1,5 jam.

Namun sejak pandemi Covid 19 tak ada latihan karena tak boleh ada aktivitas ekstrakurikuler olahraga di sekolah sehingga para siswa melakukan latihan daring secara masing-masing.

Selain berlatih di sekolah, Shafa juga bergabung dengan PD Kota Tasikmalaya berlatih di GGM Dadaha Kota Tasikmalaya. Latihan dilakukan satu minggu tiga kali yaitu Senin malam, Rabu malam, dan Jumat malam pukul 18.30-21.00.

Baca Juga: Riri, Pesilat Belia Kota Tasikmalaya Rindu Latihan Bersama

Saat pandemi Covid 19 mewabah, latihan di GGM Dadaha dihentikan. Namun seiring meredanya pandemi, saat ini latihan mulai berjalan lagi. Waktunya seminggu tiga kali yaitu Senin malam, Rabu malam, dan Jumat malam pukul 18.30-21.00.

Shafa Dwita Oktaria, siswi Kelas V SDN Tawangsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, bersama kedua orangtuanya dan Guru PJOK SDN Tawangsari Muhammad Ilyas Maulana.*
Shafa Dwita Oktaria, siswi Kelas V SDN Tawangsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, bersama kedua orangtuanya dan Guru PJOK SDN Tawangsari Muhammad Ilyas Maulana.* Arief Farihan Kamil

Shafa sendiri tampaknya cocok menekuni pencak silat. Ketika baru dua bulan berlatih ia mengikuti salah satu kejuaraan, langsung meraih juara 3.

Selama mengikuti latihan pencak silat pun ia tak pernah mengeluh. Putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Tata Setiawan dan Ny. Didah itu rajin berlatih, bahkan justru Shafa yang sering duluan mengajak orangtuanya mengantar ke tempat latihan.

Baca Juga: Truk Pasir Pecah Ban dan Terguling di Jalan Mashudi Tasikmalaya, Arus Lalu Lintas Terhambat Sopir Luka-luka

"Shafa mah selalu semangat saat berlatih teh," kata Didah.

Menekuni cabor bela diri tentu saja membuat tubuh Shafa sering mengalami memar-memar karena latihan atau bertanding, terutama di bagian kaki. Namun ia tak pernah kapok.

Biasanya memar-memar karena benturan itu dalam waktu dua hingga tiga hari juga sembuh dengan terapi RICE (Rest Ice Compression and Elevation) yakni metode penyembuhan dengan menggunakan es.

Baca Juga: Polemik KJA di Perairan Waduk Jatigede Sumedang, Antara Aturan dan Kebutuhan

"Biasa saja itu mah," kata pesilat kelahiran 22 Oktober 2010 yang mengidolakan atlet pencak silat asal Kabupaten Ciamis peraih medali emas SEA Games, Wewey Wita itu.

Ayahanda Shafa, Tata, menambahkan, selain berguna untuk bela diri dan olahraga, anaknya menekuni pencak silat karena ingin mengharumkan nama daerah. Ia juga mengucapan terima kasih kepada berbagai pihak terutama pelatih di Perisai Diri Kota Tasikmalaya dan pihak sekolah.

"Mudah-mudahan Shafa terus berprestasi sehingga menjadi anak kebanggaan orangtua, daerah, bahkan negara," ucap Tata yang berdomisili di Jalan Letkol Komir Kartaman Gang Merdeka RT 03 RW 10 Kelurahan Tawangsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Kasus Dugaan Penistaan Agama Islam di PN Ciamis, Kace Berurai Air Mata Bacakan Pembelaan

Sementara itu Ilyas berharap perolehan juara 1 dalam Kejuaraan Pencak Silat IPSI Cup VI Kota Tasikmalaya 2022 Tingkat SD/MI itu membuat Shafa termotivasi dan semakin rajin berlatih. Shafa juga diingatkan agar selalu meminta doa serta dukungan orangtua.

"Selain itu tetap merendah. Jika kita terus berlatih dengan rajin Insya Allah tak ada perjuangan yang mengkhianati hasil," kata Ilyas yang juga Koordinator Pencak Silat Ikatan Guru Olahraga (Igora) Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya itu.

Prestasi Shafa Dwita Oktaria

1. Juara 3 Tanding Kejuaraan Wali Kota Tasikmalaya Cup VIII 2019
2. Juara 2 Tanding Kejuaraan Tingkat Pelajar dan Umum se-Pulau Jawa 2020 di Ciamis
3. Juara 1 Tunggal SP Putri Paku Bumi Open 2020
4. Juara 1 Tunggal Tangan Kosong SD Tingkat Nasional Jakarta Utara 2021
5. Juara 1 Tunggal Virtual UNJ Internasional 2021
6. Juara 1 Tunggal IPSI Putri GGM Kids 2021
7. Juara 1 KOSN Tingkat Kecamatan Tawang 2021
8. Juara 1 Tanding IPSI Cup VI Antarpelajar se-Kota Tasikmalaya 2022.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x