Desa Cimaragas Lolos ke Babak Final Liga Desa Garut 2022. Tunggu Pemenang antara Desa Pamalayan vs Margalaksan

- 21 Juni 2022, 20:52 WIB
Salah satu pemain Desa Cimaragas ditandu keluar lapangan setelah bertabrakan dengan pemain Desa Cibodas dalam laga Semi Final Pertama Liga Desa Garut 2022 di Stadion Jayaraga Garut, Selasa, 21 Juni 2022.*
Salah satu pemain Desa Cimaragas ditandu keluar lapangan setelah bertabrakan dengan pemain Desa Cibodas dalam laga Semi Final Pertama Liga Desa Garut 2022 di Stadion Jayaraga Garut, Selasa, 21 Juni 2022.* /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN – Kesebelasan Cimaragas, Kecamatan Pangatikan memastikan satu tiket ke final Liga Desa Garut 2022 setelah berhasil mengalahkan Kesebelasan Desa Cibodas, Kec. Cikajang dengan skor 5-4 (2-2) dalam semi final yang digelar di Stadion Jayaraga, Garut, Selasa, 21 Juni 2022.

Satu lagi tiket final akan diperebutkan oleh kesebelasan Desa Pamalayan Kec. Cikelet kontra Desa Margalaksana Kec. Bungbulang, ang akan bertanding pada babak semi final kedua, Rabu, 22 Juni 2022.

Pertandingan semifinal antara kesebelasan Desa Cimaragas vs Desa Cibodas yang disaksikan ribuan penonton itu berjalan sangat ketat.

Baca Juga: Bobotoh Asal Tasikmalaya yang Sempat Hilang di GBLA Saat Laga Persib Vs Persibaya. Begini Kronologisnya

Ke dua kesebelasan terlihat sama-sama kuat, sehingga hingga akhir babak ke dua, skor berakhir dengan imbang 2-2.

Dengan hasil itu, maka terpaksa dilakukan adu penalti. Namun rupanya, hasil tendangan penalti pun keduanya masih imbang.

Lima tendangan yang dilakukan oleh masing-masing pemain menghasilkan skor imbang 4-4, sehingga wasit menentukan pemenang dengan cara sudden death.

Baca Juga: Sebanyak 53 Ekor Sapi di Kampung Cigobog Garut Mati Diduga Akibat PMK

Pengawas pertandingan, Rohman mengatakan, hasil kesepakatan manager tim, jika pertandingan berakhir dengan kedudukan imbang, maka dilanjutkan tendangan adu penalti, artinya tidak ada perpanjangan waktu.

"Selanjutnya jika dalam adu penalti kedudukan masih sama imbang, maka aturan yang digunakan adalah sudden death," ujar Rohman.

Ia menjelaskan, untuk sudden death ini aturannya, panitia menyediakan dua amplop yang satu kosong, yang satu berisi tulisan memilih.

Baca Juga: Soal Temuan Benda Purbakala, Bupati Sumedang Siap Berikan Atensi Khusus Bagi Penemu Fosil Purba

Selanjutnya amplop tersebut disimpan diatas meja dan dipilih oleh masing-masing kapten kesebelasan.

Bagi kapten kesebelasan yang mendapatkan tulisan memilih, maka dia diberi pilihan akan menendang atau penjaga gawang.

Dari hasil pengambilan amplop sudden death, ternyata Desa Cimaragas mendakat amplop yang berisi kata memilih.

Baca Juga: Viral Video Pelecehan Seksual Dialami Penumpang di Kereta Api, KAI Lakukan Tindakan Ini

"Desa Cimaragas memilih untuk menendang, Ya ahirnya gol dan menang," papar mantan wasit berkelas nasional tersebut.

Ketua PSSI Askab Garut, Amirrudin Latif merasa bangga dan apresiasi kepada kedua tim, official, termasuk suporter yang bersikap fair play. "Semoga di pertandingan semi final kedua hari Rabu sore berjalan lancar," ujarnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x