Network
KABAR PRIANGAN - Kerusuhan yang terjadi seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 BRI Liga 1 2022 2023 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022, menjadi tragedi paling kelam sepanjang sejarah sepak bola Tanah Air.
Hingga berita ini diterbitkan berdasar informasi resmi, sebanyak 129 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi tersebut. Jumlah tersebut belum termasuk korban luka-luka, kerugian moral dan materi berupa rusaknya fasilitas stadon, serta banyaknya kendaraan yang terbakar.
Buntut tragedi tersebut PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai penyelenggara kompetisi BRI Liga 1 2022 2023 memutuskan menghentikan sementara ajang tersebut pada musim ini selama sepekan. Hal itu disampaikan Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita setelah mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Baca Juga: Laga Super Big Match Persib vs Persija Resmi Ditunda. Tiket Tetap Berlaku untuk Laga Tunda
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga memerintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan prosedur pengamanan penyelenggaraannya. Jokowi menginstruksikan menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.
Terjadinya kerusuhan seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya itu berlangsung sehari sebelum satu super big match sepak bola Tanah Air lainnya pada pekan ini yaitu Persib vs Persija, Minggu 2 Oktober 2022 sore ini.
Laga Maung Bandung melawan Macan Kemayoran yang merupakan dua kesebelasan eks Divisi Utama Perserikatan itu terkena imbas penundaan. Meskipun hingar-bingar jelang pertandingan tersebut telah ramai di media massa termasuk media sosial, serta berbagai persiapan telah dilakukan termasuk 26.000 lembar tiket telah ludes dipesan Bobotoh.
Dalam pengumuman resmi di media sosial Instagram Persib, tertulis laga Persib vs Persija "Ditunda" dengan latar belakang warna hitam disertai caption
