Network
KABAR PRIANGAN - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Jumat, 28 April 2023, untuk membahas terkait Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia.
Dilansir kabar-priangan dari antaranews.com pada 30 April 2023, Ketua Umum KONI Papua, Kenius Kogoya, mengatakan bahwa menjadikan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia merupakan gagasan dari pihaknya melihat sarana dan prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya sudah memadai. Hal tersebut disampaikan pada Sabtu, 29 April 2023 di Jayapura.
“Karena kami tidak mau venue-venue yang dibangng saat ajang PON XX 2021 tidak bisa dimanfaatkan sehingga pemikiran ini kami sampaikan kepada Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua atau BP3OKP untuk selanjutnya dibahas dalam FGD pusat,” ujar Kenius.
Baca Juga: Ini Dia Hiu Sirip Hitam, Maskot World Beach Games ke-2 ANOC di Bali
Harapannya dengan demikan akan ada ajang olahraga tingkat regional dan internasional sehingga venue-venue tersebut dapat digunakan. “Olahraga bisa menjadi sarana hubungan internasional tetapi juga untuk membangun dan mempersatukan serta melaluiajang PON juga memberikan stimulus dalam menumbuhkan rasa nasionalisme,” kata Kenius.
Pihak BP3OKP yaitu koordinator wilayah Papua Albert Yoku mengapresiasi masukan KONI Papua dalam FGD untuk menjadikan Papua sebagai pusat dari olahraga Melanesia di Indonesia. “Ini merupakan masukan yang sangat strategis untuk dapat dirapatkan di BP3OKP di Jakarta bersama kementerian terkait,” katanya.
Ada lima rekomendasi yang dibahas oleh BP3OKP dan semua cabang olahraga yang bernaung di bawah KONI Papua dalam FGD yang dilaksanakan di Wisma Atlet Kantor KONI Papua tersebut, yaitu:
1. Seluruh peserta FGD lokal Papua setuju dan mendorong pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia.
2. Pemerintah pusat melalui BP3OKP perlu memberikan dukungan penuh dalam pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia dengan lima provinsi lainnya di tanah Papua, yaitu Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
3. Dukungan pemerintah pusat melalui kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah di tanah Papuasangat diperlukan dalam prosespercepeatan pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia.
4. Direktur luar negeri melalui Directur Pasific-Oeania segera memfasilitasi pemda Provinsi dan KONI Papua untuk melaksanakan pembahasan melalui FGD pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Tingkat Pusat.
5. Pemerintah pusat perlu memberikan dukungan pendanaan bagi pengembangan olahraga di tanah Papua melalui pusat olahraga Melanesia.
Surat rekomendasi tersebut ditandatangani oleh ketua KONI Papua Kenius Kogoya, Koordinator wilayah Papua BP3OKP Albert Yoku, Akademisi Universitas Cendrawasih Prof. Saharuddin Ita, Dewan adat Papua Hendrik Yarisetouw, mantan atlet senior Papua Benyamin Jensemen, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Amelia Ondikeleuw.***
