Edukasi Mitigasi Konflik dan Penanganan Ular Berbisa Diikuti OSIS dan Napak Rimba SMAN 2 Tasikmalaya

- 5 Oktober 2022, 10:34 WIB
Diki Muhamad Chaidir, M.Pd, (pegang mik) berbicara pada acara bertajukEdukasi, Mitigasi, dan Penanganan “Venomous Snakebites”.*
Diki Muhamad Chaidir, M.Pd, (pegang mik) berbicara pada acara bertajukEdukasi, Mitigasi, dan Penanganan “Venomous Snakebites”.* /kabar-priangan.com/Irman S/

Namun demikian data epidemiologi nasional tidak tersedia, data yang diperoleh hanya berdasarkan laporan rumah sakit. Meskipun demikian, pemerintah dan komunitas kesehatan masyarakat di Indonesia masih menaruh perhatian yang sedikit mengenai masalah ini.

Hal ini dapat dilihat dari kurangnya laporan epidemiologi, program kontrol, dan pedoman nasional manajemen gigitan ular di Indonesia.

Baca Juga: LIVE Timnas Indonesia vs Uni Emirat Arab Malam Ini di Indosiar. Ini Jadwal Acara Indosiar Rabu 5 Oktober 2022

"Kurangnya informasi gigitan ular merefleksikan bahwa gigitan ular menjadi salah satu penyakit tropis yang diabaikan di Indonesia. Akibat risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan, gigitan ular patut ditanggapi dengan serius," ujar Diki yang didampingi Dr. Diana Hernawati, M.Pd, Rinaldi Rizal Putra, M.Sc, Vita Meylani, M.Sc, Asep Yudi Supriatna, S.Pd, Ari Hardian, S.Pd.

Upaya untuk mengurangi jumlah kasus dan kematian akibat gigitan ular di dunia telah dikembangkan dalam sebuah strategi global oleh WHO yang bertujuan untuk mendorong komunitas untuk mencegah kasus gigitan ular, memperkuat sistem kesehatan untuk hasil yang lebih baik, dan menjamin penatalaksanaan yang tepat, aman, dan efektif.

Ketepatan pertolongan pertama, serta tatalaksana komprehensif dari setiap kasus gigitan ular diperlukan untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan. Manajemen gigitan ular membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif dari segala komponen yang terkait.

Baca Juga: PSGC Berada di Grup E Bersama Persipasi. Kick Off Babak Delapan Besar Liga 3 Seri 1 Jawa Barat Digelar Jumat

Untuk itu pendidikan terhadap masyarakat tentang ular dan gigitan ular sangat disarankan sebagai metode peningkatan pemahaman guna mencegah terjadinya gigitan ular dan dampak buruk dari gigitan ular.

Pendidikan tersebut dapat dilaksanakan melalui suatu program edukasi. Edukasi meliputi pengubahan sikap seseorang. Kegiatan edukasi perlu dilakukan sehingga kelompok masyarakat mengerti sampai sejauh mana seharusnya mereka bertindak dalam hal mitigasi dan penanganan akibat gigitan ular.

Oleh karena itu, berdasarkan analisis situasi yang telah dilakukan di kelompok masyarakat pecinta Reptil khususnya ular dan anak sekolah, penting dilakukan kegiatan pengabdian dengan memberikan edukasi terkait mitigasi, konflik dan penanganan terhadap ular.***

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x