Saat ini, kata Ny. Sisca, para siswa sudah melakukan proses seleksi yang cukup panjang, sehingga sayang kalau terpaksa berhenti di tengah jalan karena terganggu kesehatannya.
“Mereka sudah sejauh ini melakukan proses tahapan. Tahun lalu, banyak yang berhenti di tengah jalan karena terganggu kesehatannya. Apalagi tahun lalu ada gangguan covid. Maka, kami berharap tahun ini tidak terulang,” katanya.
Mengenai ketatnya proses seleksi yang dilakukan, Ny. Sisca menjelaskan bahwa SMA Pradita Dirgantara adalah salah satu SMA terbaik di Indonesia.
“Bayangkan, baru lima angkatan, tetapi menempati rangking tiga besar SMA terbaik di Indonesia,” katanya.
Selain itu, kata dia, proses pembelajaran, kurikulum, dan lainnya, memang disiapkan untuk mencetak anak-anak bangsa cerdas, disiplin dan memiliki mental yang berkualitas.
“Tidak hanya dari segi keilmuan saja, tetapi juga dari mental ideologinya. Makanya, sejak awal ada Tes Mental Ideologi. Yang mengujinya pun orang-orang intel pilihan,” kata Ny. Sisca.
Dia pun berharap, para peserta seleksi PPDB SMA Pradita Dirgantara dari Tasikmalaya bisa lolos sebanyak-banyaknya.
“Tahun lalu kita meloloskan satu orang ke SMA Pradita Dirgantara. Mudah-mudahan tahun ini bertambah, paling tidak dua atau tiga orang,” katanya.