Network
Berdasarkan pada pola pembelajaran bahasa siswa-siswi EF di Indonesia, EF telah mengkhususkan dirinya dalam pengembangan sistem dan metode pengajaran baru. Hal itu untuk membantu siswa-siswi menguasai bahasa Inggris dengan lebih efektif dan membangun kepercayaan diri mereka untuk berbicara Bahasa Inggris.
EF English Frist memilih guru berdasarkan kemampuan akademis dan kepribadiannya. Para guru pengajar telah melalui penyaringan yang ketat dan dilatih oleh tim rekrutmen dan pelatihan Guru. Setidaknya hanya 6% dari pelamar yang akan diterima.
Baca Juga: Mahasiswa STAI Siliwangi Garut Gelar KKN Tematik Kebencanaan di Wilayah Terdampak Gempa Cianjur
Para guru pengajar setidaknya memiliki sertifikat Teaching English as a Foreign Language (TEFL) atau lebih tinggi, dan mereka menerima pelatihan profesional rutin dari EF, termasuk sertifikasi tambahan seperti Cambridge English Teaching Certificate (CELTA). Sehingga para anak didik pada EF akan lebih mudah dan terlatih untuk siap terjun berkomunikasi dengan Bahasa Inggris.
2. Victory Education Course
Terlahir sebagai Victory English Course, VEC berdiri pada tanggal 18 Mei 1997 dan memulai usahanya di sebuah garasi di komplek perumahan Delta Pekayon. Lembaga tersebut diprakarsai oleh seorang guru bahasa Inggris SMA Marsudirini Bekasi bernama Yustina Ries Sunarti. Sang pendiri percaya bahwa penguasaan Bahasa Inggris akan membuka jendela dunia.
VEC dimulai sebagai kursus Bahasa Inggris yang ditawarkan kepada anak-anak, siswa taman kanak-kanak hingga SMA, dan dewasa, yang setahun kemudian pindah ke kompleks bisnis Kemang Pratama. VEC kemudian tumbuh lebih besar melayani para siswa yang sebagian besar merupakan warga Kemang Pratama dan sekitarnya.
Sang pendiri juga mendirikan sekolah bertaraf internasional, Sekolah Victory Plus, yang merupakan sekolah internasional pertama di Bekasi pada tahun 1998. Ia juga percaya bahwa pengembangan karakter berperan penting dalam membentuk masa depan anak. Oleh karena itu sekolah seharusnya tidak hanya kuat secara akademik tetapi juga dalam pengembangan karakter.
