Program Sekolah Penggerak, Guru Bergerak Kreativitas Siswa Meningkat (Bagian 2)

- 18 April 2023, 14:51 WIB
Siswa SMPN 2 Gunungputri Kabupaten Bogor tengah mempraktikan pembuatan eco enzyme.*
Siswa SMPN 2 Gunungputri Kabupaten Bogor tengah mempraktikan pembuatan eco enzyme.* /Instagram.com/@smpn.duagunungputri/

 

KABAR PRIANGAN - Sudah lebih dari satu tahun, Program Sekolah Penggerak digulirkan oleh pemerintah. Sebanyak 74 sekolah di Kabupaten Bogor dari jenjang SD hingga SMA telah mengikuti Program Sekolah Penggerak angkatan 1.

Di Kabupaten Bogor sendiri, berdasarkan data di https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/, sudah terdapat tiga angkatan yang mengikuti Program Sekolah Penggerak ini. Angkatan pertama sebanyak 74 sekolah yang terdiri dari 4 PAUD, 32 SD, 21 SMP, 14 SMA, dan 3 SLB.

Sementara hingga saat ini, total sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak sebanyak 171 sekolah yang terdiri dari 47 PAUD, 38 SD, 60 SMP, 23 SMA, dan 3 SLB.

Mayoritas dari sekolah yang mengikuti Sekolah Penggerak ini mengakui terdapat perubahan besar terhadap siswa setelah Program Sekolah Penggerak diterapkan. Hal yang paling mendasar adalah dari cara belajar siswa yang lebih mandiri, serta perilaku siswa yang lebih peduli terhadap lingkungan, baik lingkungan keluarga, sosial maupun lingkungan sekolah.

Seperti yang diakui oleh Retno Sari Nur Dhina, R, S.Pd.I, guru kelas 4B di SDIT Tunas Islam Global, Kabupaten Bogor. Dia mengakui, sejak diberlakukan kurikulum Merdeka Belajar sebagai salah satu aplikasi dari Program Sekolah Penggerak, hasilnya anak lebih eksploratif.

“Karena pembelajaran lebih aplikatif sesuai kehidupan sehari-hari, maka daya serap siswa terhadap pembelajaran lebih banyak. Para siswa bisa mengimplementasikan diri dalam pembelajaran,” kata Retno.

Sebelum diberlakukan Kurikulum Merdeka Belajar, kata dia, kondisi siswa hanya menerima transfer ilmu tanpa ada implementasi. Namun setelah menggunakan kurikulum Merdeka Belajar, ternyata siswa lebih mendalami materi dan bisa mengimplementasikan ilmunya dengan kebutuhan.

“Minat serta bakat masing-masing  siswa pun lebih tersalurkan dan tereksplorasi. Selain itu, proses pembelajaran pun lebih fun dan kreatif,” katanya.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah