Tak hanya itu, semua guru yang mengikuti acara, juga kompak mengenakan pakaian adat Sunda. Bagi guru pria, mereka datang dengan pangsi hitam dan iket Sunda. Sementara untuk guru wanita, semua kompak mengenakan kebaya berwarna ungu.
Disisi lain, kegembiraan terpancar dari wajah-wajah pelajar kelas IX yang begitu antusias mengikuti prosesi "pileuleuyan" mereka dengan teman seperjuangannya.
Hadir dengan penampilan elegan dan menawan, kalangan pelajar laki-laki ada yang mengenakan jas hitam, batik, ataupun kemeja putih. Kemudian pelajar perempuan mengenakan kebaya dengan warna berbeda di setiap kelasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Camat Cisayong Drs. Dudi Wardiman, Kepala Desa Cisayong Yudi Cahyudin, Danramil Cisayong Kapt. Infantri Andri Mulyono, Komite Sekolah SMPN 1 Cisayong H. Iman Sukirman, M.Pd., Ketua Fortusis SMPN 1 Cisayong Asep Ridwan, Tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.
Camat Cisayong Drs. Dudi Wardiman dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya sangat senang dan bangga dengan acara perpisahan SMPN 1 Cisayong, yang sarat dengan budaya sunda. Menurutnya acara tersebut sudah sejalan dengan Undang-Undang no.5 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan.
"Kegiatan ini temanya nyunda sekali. Ini sudah sejalan dengan Undang-Undang no.5 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan. Yang mana bahwasannya dari tingkat RT, kuwu, sampai tingkat Presiden hukumnya wajib untuk memajukan kebudayaan. Nah kita kan orang Sunda, Ibu Kepala Sekolah ini bagus sekali, buat satu acara yang temanya Nyunda pisan," katanya.
"Walaupun kalian masih betah di sekolah tapi kalau sudah tiba waktunya kalian harus berpisah. Tapi bukan berpisah begitu saja, tetep batin mah nempel ka SMP Negeri 1 Cisayong," ucapnya.