Implementasi Kurikulum Merdeka, Disdik Kota Tasikmalaya: Pameran Karya Siswa SDN Cicariu Bisa Jadi Percontohan

- 13 Juni 2023, 18:22 WIB
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Nanang Suhara didampingi Kepala SDN Cicariu Aep Saepul Husna meninjau salah satu stan dalam Pameran Hasil Karya Peserta Didik di SDN Cicariu, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin 12 Juni 2023.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Nanang Suhara didampingi Kepala SDN Cicariu Aep Saepul Husna meninjau salah satu stan dalam Pameran Hasil Karya Peserta Didik di SDN Cicariu, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin 12 Juni 2023.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil /

KABAR PRIANGAN - Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya H Nanang Suhara, SPd, MM, mengatakan, salah satu poin penting dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar adalah bagaimana caranya agar anak-anak atau para siswa bisa belajar untuk mandiri. Langkah yang dilakukan diantaranya dengan memberikan ruang bagi anak-anak agar dapat menyalurkan kreativitasnya dalam membuat suatu karya.

Hal itu disampaikan Nanang seusai menghadiri event kreativitas siswa Pameran Hasil Karya Peserta Didik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SDN Cicariu 2023 di halaman sekolah tersebut, Jalan Cigeureung Nomor 39, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin 12 Juni 2023.

Ajang tersebut menampilkan berbagai produk mulai makanan hingga kerajinan. Selain stan siswa Kelas I hingga Kelas VI, juga stan tambahan yakni Stan Komite Sekolah (KS), Stan Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Stan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Kegiatan berlangsung meriah yang diikuti para siswa, guru, dan orangtua dengan antusias.

Baca Juga: Pameran Hasil Karya Siswa di SDN Cicariu Kota Tasikmalaya Meriah, Dari Telur Asin hingga Batik Cigeureung Ada

Nanang berharap melalui kegiatan seperti itu anak-anak mendapat pemahaman bahwa seorang entrepreneur atau wirausaha harus bisa mandiri. Adapun peran guru dan orangtua adalah mengarahkan dan meluruskan. "Jadi, silahkan anak-anak belajar mandiri. Apapun hasilnya harus kita hargai bahwa itu hasil karya mereka, bukan hasil karya gurunya atau karya orangtua di rumah. Biarkan anak berkreasi, mencari, sehingga anak bisa mengeksplorasi dan mengekspresikan apa yang ada di benak mereka. Guru dan orangtua hanya meluruskan," ujar Nanang kepada kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, seusai acara.

Disampaikannya, dengan mengeksplorasi kemampuan dan kreativitas sendiri, selain agar anak belajar mandiri menjadi wirausaha, potensi dan kearifan lokal daerah sekitar juga akan terus tumbuh bahkan bisa lebih maju lagi. Hal lainnya, jika anak belajar keterampilan dan mempunyai kreativitas, akan meminimalisir penggunaan gawai untuk hal-hal tak penting seperti bermain game.

"Sekarang kan penggunaan gawai sangat mengkhawatirkan, seperti main Mobile Legend dan sebagainya. Makanya dengan kegiatan ini, dengan diberi tugas kegiatan-kegiatan, mereka
setidaknya akan mengurangi main hape. Mereka juga punya bekal untuk berwirausaha," ucap Nanang.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x