Kenapa Program KUR 2023 Belum juga Dibuka? Simak 5 Penjelasannya di Sini!

3 Maret 2023, 23:15 WIB
Pemerintah belum memberi instruksi untuk mebuka KUR 2023, kenapa begitu? ini penjelasannya.*/Twitter/bankbri_id /

KABAR PRIANGAN - Bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, pemerintah akan menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat/KUR 2023, melalui sejumlah bank dan koperasi, namun hingga saat ini program tersebut belum juga dibuka.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui akun Twitter-nya menerangkan bahwa saat ini KUR 2023 belum dibuka karena masih menunggu instruksi dari pemerintah. Untuk itu, masyarakat diminta untuk terus mengikuti timeline media sosial BRI. Apabila ada masyarakat yang membutuhkan pinjaman dapat menggunakan produk kupedes.

Bank lain memberikan keterangan senada. Meskipun persyaratan dan tata cara pengajuan KUR 2023 telah diumumkan di laman website dan sosial media masing-masing, namun mereka masih menunggu intruksi dari pemerintah.

Baca Juga: Libur Akhir Pekan Sembari Munggahan, Nikmati Kopi Sehat di Tempat Wisata Kuliner Kota Banjar Ini

Dilansir kabar-priangan.com dari akun YouTube ENR Project Video pada 3 Maret 2023, ada beberapa hal yang menyebabkan KUR 2023 belum juga dibuka yaitu:

1. Suku bunga angsuran KUR 2023 sangat rendah, sementara suku bunga biasanya trendnya naik, karena mendapat subsidi dari pemerintah sebesar 10 persen. Jadi, seharusnya suku bunga yang dibayar oleh debitur atau peminjam adalah 16 persen, tetapi karena ada subsidi, debitur cukup membayar 6 persen saja.

Keterkaitan dengan sistem itulah yang menyebabkan pihak bank tidak berani membuka program KUR 2023, karena pemerintah belum menyiapkan lembaganya untuk membayar subsidi tersebut. Sementara pihak pemerintah pun tidak akan membayar jika bank bertindak tanpa perintah darinya.

Baca Juga: Proses Hukum Lanjut, Terduga Pelaku Ujaran Kebencian kepada Polisi Telah 10 Hari Ditahan di Polres Pangandaran

2. Banyak warga yang beranggapan bahwa KUR adalah bantuan dari pemerintah, bukan pinjaman yang harus dikembalikan. Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam video YouTube tersebut mengatakan bahwa dana KUR 100 persen berasal dari bank yang meminjam uang milik masyarakat, seperti tabungan, giro, deposito, dimana pihak bank juga harus membayar bunga kepada penabung.

3. Banyak debitur atau peminjam yang menyepelekan pembayaranan angsuran KUR per bulannya, bahkan ada yang tidak membayarnya sama sekali. Tentu hal tersebut menjadi kendala untuk pihak bank. Apalagi aturan pemerintah melarang pihak bank untuk meminta agunan atau jaminan. Hal itu membuat laba bank jadi berkurang, sementara pihak bank tetap harus membayarkan bunga kepada para penabung.

4. KUR 2022 tidak disalurkan secara maksimal. Contoh, tahun 2022 BRI mendapat mandat untuk menyalukan KUR sebesar Rp253 triliun. Namun dana tersebut tidak tersalurkan semua hingga akhir tahun 2022. Alasannya karena kuota KUR sangat besar, tidak sesuai dengan kapasitas BRI.

5. Jumlah hari kerja yang terbatas, tidak sebanding dengan permintaan yang tinggi. Contoh, tahun 2022 BRI mendapat kuota dana Rp253 triliun. Namun, hari kerja dalam sebulan hanya 20 hari. Jika dalam satu hari BRI mencairkan dana KUR sebesar Rp1 triliun, dalam setahun bank tersebut hanya bisa menyalurkan Rp240 triliun.

Baca Juga: Ironi Gula Aren Langkaplancar Pangandaran yang Dulu Terkenal Keasliannya, Kini Sulit Dijumpai

Hal tersebut menjadi bahan pertimbangan stakeholder atau pemerintah, dan diharapkan dapat menyalurkan kuota KUR ke bank lain. Itulah lima penjelasan mengapa KUR 2023 belum juga dibuka hingga saat ini.*



Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler