Dampak Covid-19, Pengiriman Jagung Biasanya 250 Ton, Kini Setengahnya

- 21 Februari 2021, 07:00 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat mengikuti panen raya jagung di salah satu perkebunan jagung di kawasan Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut belum lama ini.*
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat mengikuti panen raya jagung di salah satu perkebunan jagung di kawasan Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut belum lama ini.* /Kabar-Priangan.com/Aep Hendy S/

Baca Juga: Banjir di Jakarta dan Bodetabek, YLKI: Jalan Tol Mestinya Digratiskan

Asep juga mengeluhkan harga jagung yang dibeli oleh pihak pabrik yang tak beranjak dari tahun-tahun sebelumnya. Di sisi lain harga pupuk, bibit, serta ongkos garap telah beberapa kali mengalami kenaikan sehingga hal ini menyebabkan keuntungan yang didapatkan petani jagung kian menipis.

Disampaikannya, pada musim hujan seperti sekarang ini, pengeluaran para petani jagung kian bertambah. Hal ini dikarenakan proses pengeringan jagung yang memerlukan waktu lebih lama sehingga juga menyebabkan upah yang dikeluarkan untuk membayar pegawai bertambah.

Asep berharap, pandemi Coviod-19 segera berlalu sehingga tingkat penyerapan pabrik pakan terhadap jagung dari petani bisa kembali normal. Apalagi diperkirakan musim panen raya jagung di Garut akan berlangsung sekitar dua bulanan lagi.

"Tak lama lagi di Garut akan panen raya jagung. Jika kondisinya masih seperti ini, tentu akan sangat merugikan para petani jagung di Garut sehingga kami benar-benar berharap agar corona ini secepatnya menghilang sehingga tingkat serapan pabrik pakan ternak terhadap jagung bisa kembali normal," ucap Asep.***  

 

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x