KABAR PRIANGAN - Seiring dengan gencarnya kampanye makan ikan yang digelorakan oleh pemerintah, saat ini konsumsi ikan di masyarakat mulai meningkat. Hal ini tentu berdampak pada tingginya permintaan pasar atas komoditi ikan.
Kondisi ini membuat budidaya ikan menjadi bergairah. Banyak pemuda yang terjun menekuni budidaya ikan air tawar, terutama ikan nila yang dinilai cepat pertumbuhannya dan lebih menguntungkan.
Wahyu Setiawan, salah satu pembudidaya Ikan Nila asal Desa Ciawang, Kec. Leuwisari Kab. Tasikmalaya, mampu menjual ikan sebanyak 1 – 2 ton dalam seminggu.
Baca Juga: Analisis Usaha Budidaya Ikan Nila, Untung Rp 8 Juta Sekali Panen
Jumlah tersebut, kata dia, merupakan ikan konsumsi yang dilempar ke pasar-pasar tradisional dan memenuhi permintaan sejumlah rumah makan di wilayah Tasikmalaya.
Harga ikan nila di pasaran, kata Wahyu, saat ini berkisar antara Rp 30.000 – Rp 35.000 per kg. Sementara kalau dirinya menjual ke pedagang pasar atau rumah makan, harganya di kisaran Rp25.000- Rp27.000 per kg.
Dengan kapasitas jual sebanyak 1 ton per minggu, berarti pendapatan kotor Wahyu bisa mencapai Rp25 Juta – Rp27 juta. “Angka tersebut belum dipotong oleh modal berupa pakan dan pembelian benih ikan serta biaya operasional,” kata dia.
Penyuluh Perikanan Kab. Tasikmalaya, Ahmad Husaeni menjelaskan, untuk menghasilkan panen sebanyak 1 ton, diperlukan luas kolam 500m2 dengan jumlah tebar benih sebanyak 5.000 ekor. “Dengan asumsi, tingkat kematian 20 persen,” kata dia.