Kedelai Naik, Pelaku Usaha Tahu Tempe Mogok Dua Hari

- 8 Juni 2021, 12:16 WIB
Lapak tempat jualan tahu tempe kosong di Pasar Banjar. Kondisi berdampak terhadap pedagang daging ayam, Senin (7/6/2021).
Lapak tempat jualan tahu tempe kosong di Pasar Banjar. Kondisi berdampak terhadap pedagang daging ayam, Senin (7/6/2021). /kabar-priangan.com/D Iwan/

KABAR PRIANGAN - Harga kacang kedelai melambung tinggi dari sebelumnya Rp 7.000 per kg, naik menjadi Rp 11.000 per kg sekarang ini.

Kondisi ini berdampak luas. Dirasakan langsung masyarakat dan pelaku usaha tahu tempe di Kota Banjar. Termasuk pedagang daging ayam di Kota Banjar.

Akibat kenaikan harga kedelai tersebut, puluhan perajin tahu dan tempe mogok berjualan di Kota Banjar. Dijadwalkan mogoknya ini, mulai Senin - Selasa, 7 - 8 Juni 2021.

Baca Juga: Bedanya Mobile Banking dan Internet Banking, Simak di Sini

Seiring mogoknya tersebut, tahu dan tempe di pasaran langsung menghilang. Seperti halnya di Pasar Banjar.

"Saya sudah keliling pasar Banjar, setiap kios terlihat kosong. Tidak ada yang jualan tahu atau tempe. Kami kecewa. Ini makan sehat rakyat yang murah meriah," ujar Susi, konsumen tahu tahu tempe.

Ketua Paguyuban Perajin Tempe Kota Banjar, Roni, menyatakan, kebulatan tekad seluruh perajin tempe Kota Banjar untuk mogok selama dua hari. Terhitung mulai Senin, 7 Juni 2021.

Baca Juga: Klaster Gedung Sate Bertambah 9 Orang

"Pelaku usaha tempe yang biasa dipasarkan di Banjar selama ini terdata 35 orang. Semua kompak libur jualan selama dua hari, berakhir 8 Juni 2021," ujar Roni.

Hal senada dikatakan Ketua Paguyuban Tahu Kota Banjar, Enceng. Menurutnya, pelaku usaha yang menekuni usaha jualan tahu dan dipasarkan Pasar Banjar sebanyak 50 orang.

"Semua pelaku usaha tahu kompak mogok dua hari. Diharapkan mogoknya perajin tahu dan tempe di Kota Banjar, ada perhatian dari pemerintah. Harga kacang kedelai bisa ditekan agar turun," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Sulap Bukan Sihir, Uang dan Baju Pesulap Andika Jerman Hilang Tadi Malam, Rupanya Diembat Maling

Lebih lanjut dia mengatakan, antisipasi kerugian yang berkepanjangan, diprogramkan setelah mogok dua hari, ada penyesuaian harga atau mengalami kenaikan berkisar Rp 500 per buah.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas KUKMP Kota Banjar, H. Edi Herdianto, menyatakan, daerah tak berwenang melakukan intervensi atas kenaikan harga kacang kedelai. Menurutnya, permasalahan kenaikan kedelai adalah kewenangan pusat.

"Stok kacang kedelai, bahan baku tahu tempe di Kota Banjar, kondisinya aman. Masih bisa mencukupi kebutuhan pelaku usaha perajin tahu tempe," ujar H. Edi.

Baca Juga: Hari Ini, Wapres Bakal Resmikan BLK Komunitas di Cipasung

Pedagang Daging Terdampak

Mogok perajin dan penjual tahu tempe berdampak meluas juga. Hal ini dirasakan pedagang ayam juga di Pasar Banjar.

"Tahu tempe selalu berdampingan dengan daging ayam. Saat tidak ada tahu dan tempe di pasaran, penjualan daging ayam anjlok mencapai 40 persen," ujar pedagang daging ayam di Pasar Banjar, Ny. Atih (40) dan Unay (37).

Menurutnya, harga daging ayam masih normal, tidak mengalami kenaikan sejak Lebaran, berkisar Rp 32.000 per kg.

Baca Juga: Sekolah di Kabupaten Tasik Berlakukan Prokes Ketat Saat Ujian PAT Siswa

"Kami tidak berminat mogok walaupun sepi pembeli. Karena, usaha jualan ayam sebagai usaha andalan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari," ujar Ny Atih dan Unay.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x