Network
KABAR PRIANGAN – Setelah menurunnya kasus pandemi Covid 19, Zoom Video Commmunications Inc. memecat sekitar 1.300 pegawainya. Hal itu karena permintaan layanan untuk aplikasi konferensi video pada perusahaan tersebut menurun. Pada tahun lalu pun saham perusahaan turun 63%.
Saat mengumumkan pemecatan tersebut yang berdampak pada 15% karyawan, Chief Executive Officer Zoom, Eric Yuan, akan mengambil pemotongan gaji sebanyak 98% untuk persiapan keuangan pada tahun yang akan datang sehingga dapat memberikan bonus untuk karyawannya.
Berdasarkan peraturan, Zoom akan dikenakan biaya kisaran 50 juta dollar terkait pemecatan karyawannya. Perusahaan itu akan menghabiskan sebagian biaya tersebut untuk persiapan kuartal pertama dalam tahun fiskal 2024.
Baca Juga: Pengrajin Rumahan dari Bahan Kayu di Padaherang Pangandaran, Raup Omzet Puluhun Juta per Minggu
Saat ini Zoom mengalami penurunan, berbeda dengan saat pandemi beberapa waktu lalu Zoom menjadi alat konferensi video populer.
“Kami bekerja tanpa lelah tapi, kami juga membuat kesalahan. Kami tidak mengambil waktu sebanyak yang seharusnya untuk menganalisis tim kami secara menyeluruh atau menilai apakah kami tumbuh secara berkelanjutan menuju prioritas tertinggi,” Kata Eric Yuan dikutip dari Reuters.
Selama pandemi pula, Zoom telah banyak melakukan perekrutan karyawan, namun saat ini Zoom bergabung dengan perusahaan asal Amerika Serikat agar biaya tidak terkuras habis untuk menghadapi potensi adanya resesi tahun ini.
Zoom juga akan mengurangi gaji pokok karyawan sebanyak 20%. Pegawai yang diberhentikan akan menerima gaji selama 16 minggu dengan jaminan kesehatan serta bonus pada tahun ini.*
