Network
KABAR PRIANGAN - Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan bertransformasi dengan membentuk holding dan sub holding serta membuat unit bisnis di luar transmisi listrik yang disebut Bisnis Beyond kWh.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo di Jakarta pada Rabu 13 Desember 2023. Ia mengatakan bahwa PLN melakukan penataan di seluruh proses bisnis menjadi streamline, mengubah struktur organisasi dari birokrasi like menjadi bisnis like. Aset-aset PLN yang sebelumnya terfragmentasi jadi terintegrasi.
Pemanfaatan infrastruktur yang awalnya hanya melayani soal kelistrikan kini bisa melayani diluar kelistrikan atau beyond kWh, yang berbasis masa depan sehingga tercipta value creation bagi perusahaan.
Ia juga mengatakan bahwa dengan restrukturiasasi tersebut PLN jadi lebih trengginas dengan perubahan tersebut.
Baca Juga: Terbanyak di Asia Tenggara, PLN Resmikan 21 Unit GHP, Produksi 199 Ton per Tahun
Ada pun tranformasi PLN dalam bentuk holding dan sub holding di targetkan 2024 atau 2025, bergantung pada kondisi transisi dan tidak terburu-buru. Karena harus memastikan ketenagakerjaan PLN yang melek teknologi. Dalam hal ini akan dilakukan upgrading bagi para pegawainya.
Darmawan juga menjelaskan bahwa transformasi PLN dengan membentuk sub holding bukan berarti sebuah liberalisasi sektor ketenagalistrikan. Hal ini dibuat untuk kebutuhan tantangan energi, disrupsi teknologi, dan tantangan krisis energi yang pernah dialami oleh PLN.
“Sehingga PLN harus mengubah organisasi yang lamban dan komplek menjadi organisasi yang lincah dan dinamis, yang mampu mengubah tantangan. Untuk itu, arahan Pak Menteri (Menteri BUMN Erick Tohir) PLN diminta untuk petakan langkah atau mile stone dan progress untuk menjadi organisasi baru,” jelas Darmawan.
Baca Juga: Bantu Tingkatkan Perekonomian Petani Ikan di Garut, PLN Gelar Saresehan Electifying Aquaculture
