"Bagaimana orang yang suka mengatakan kalau mau apa-apa sholawatin aja dulu? Pengen dapet kerjaan anu, gue pengen dapetin motor, gue pengen dapetin mobil, pengen dapet ini pengen dapet itu? Iya Bener, sholawat ama Nabi mengabulkan hajat, bener," ujarnya.
Menurutnya, dengan bersholawat bisa dijadikan sarana memohon keberkahan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Namun Habib Muhammad Bin Alwi Al Haddad teringat dengan syair Al-Imam Muhammad bin Said Al-Bushiri yang dibawakan di awal kajian.
"Ketika kita menjadikan sholawat sama Nabi ini, media kita minta misalnya berkat sholawat ini saya pengen dapetin anu. Ketika ada yang ngomong begitu, ane inget syairnya Al-Bushiri,” paparnya.
Baca Juga: Persib Gagal Singkirkan Bhayangkara FC di Puncak Klasemen Usai Kalah dari Arema FC
Dia lalu menceritakan, ketika Al-Imam Muhammad bin Said Al-Bushiri mengarang burdah segitu banyaknya, Al Imam ‘Walam urid zahrataddunya latiktato'fat yadzadzuhairin bima afna 'alaa hariimi’.
“Memuji-muji Muhammad SAW dengan syair-syair, saya bukan berharap seperti yang dicari oleh Zuhair ahli syair jahiliyah yang suka dapat hadiah dari seorang raja bernama raja Harim," kata Habib menirukan ucapan Al Imam.
Habib lalu menceritakan, di zaman sahabat nabi, ada seorang penyair handal yang sering membuatkan syair-syair untuk para raja karena mengharapkan imbalan.