Dalam sebuah postingan blog, Twitter mengklaim hanya sedikit orang yang terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang mereka lakukan. Twitter juga beralasan bahwa langkah ini diperlukan untuk memerangi spam dan aktivitas bot, memastikan keaslian basis pengguna.
"Untuk memastikan keaslian basis pengguna kami, kami harus mengambil tindakan ekstrem untuk menghapus spam dan bot dari platform kami," demikian kalimat yang ditulis pada blog tersebut.
Langkah yang diambil oleh Twitter ini dilakukan pada saat yang krusial ketika para pesaing berusaha menantang dominasinya.
Sering berubah aturan, Twitter disangka eror oleh pengguna
Sejak Twitter dikuasai Elon Musk tahun lalu, Twitter banyak mengalami perubahan aturan, seperti biaya bulanan bagi akun yang ingin diverifikasi (centang biru), biaya bulanan bagi subscriber.
Pembatasan membaca tweet bagi pengguna tanpa centang biru (600 tweet sehari bagi akun lama yang belum terverifikasi dan 300 tweet bagi akun baru yang belum terverifikasi) serta tampilan reply tweet yang janggal.
Kemudian, Twitter menaikkan batas menjadi 1.000 tweets untuk akun yang tidak diverifikasi centang biru dan 10.000 tweet untuk pengguna yang terverifikasi.
Perubahan-perubahan tersebut sering dipertanyakan dan dikeluhkan para Twitterati, dan terakhir kali Twitter disangka sedang dalam kondisi eror atau down padahal saat itu Elon Musk sedang memberikan batas kecepatan bagi para pengguna tanpa centang biru.***