Domba Syetan, Film Berbahasa Sunda Karya Angga Surangga Masuk Festival Film Pendek Internasional di Bali

- 3 September 2023, 20:19 WIB
Angga Surangga (kiri) dan poster film Domba Syetan yang ikut dalam festival film pendek internasional di Bali, 15-23 September 2023.*/kolase kabar-priangan.com/Dok. Angga Surangga
Angga Surangga (kiri) dan poster film Domba Syetan yang ikut dalam festival film pendek internasional di Bali, 15-23 September 2023.*/kolase kabar-priangan.com/Dok. Angga Surangga /

Baca Juga: Nabila Maydini Putri asal Tanjungsari, Terpilih Jadi Juara 1 Duta Pariwisata Sumedang

Pria berusia 38 tahun kelahiran Limbangan Garut, 5 Mei 1985, itu merasa prihatin melihat kian terdesaknya Bahasa Sunda. Di Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat yang merupakan puseur (pusat) administratif Tatar Pasundan saat ini, pemakaian Bahasa Sunda kian terdesak. "Di kafe, di angkot padahal orang Sunda tapi ngobrolnya sudah lu gue, bagaimana nasib Bahasa Sunda kalau ngobrol Bahasa Sunda saja oleh temannya disebut kampungan. Itu di Bandung, apalagi daerah perbatasan atau penyangga ibu kota," ucap Angga dalam Bahasa Sunda.

Trailer Domba Syetan ada di Youtube. Film pendek fiksi yang berdasarkan kisah nyata itu menceritakan tentang orang-orang yang overthinking atau suuzon. Pemeran utamanya adalah Ridho R Falah sebagai Asep, dengan pemeran pembantu utama Jaenal Fikri (Acil) dan M Irvan Agustian (Ugil). Awalnya tiga sahabat itu ngobrol-ngobrol di saung jangkrik yang lokasinya di sebelah makam. Asep curhat kepada Acil dan Ugil. Namun karena Asep mempunyai pikiran over thinking, domba setan itu masuk ke pikirannya.

Pesan dari film itu yang disampaikan kepada penonton, agar jangan overthinking karena akan mencelakakan diri sendiri. "Jadi bagaimana akan positive thinking kepada Allah SWT jika kepada orang lain atau kepada tetangga juga suuzon. Bagaimana Allah akan memberi rido-Nya jika kita suuzon, selalu iri, yang nantinya menimbulkan kufur nikmat. Ketika kufur nikmat terjadi sangat berbahaya karena kufur itu mendekati kafir," ucap penulis novel Asmarariya yang diterbitkan Langgam Pustaka Tasikmalaya itu.

Baca Juga: Ini Klasemen Setelah Persib Tahan Persija di Bekasi, David da Silva: Laga Tandang Kami Tetap Fight!

Suting di Ciampea Bogor

Selain sebagai sutradara, dalam film Domba Syetan, Angga juga sebagai produser dan membuat sound track berjudul Sang Perisak Perisau. Film berdurasi 15 menit bergenre horor tersebut diproduksi tahun 2021 melibatkan tujuh orang aktor termasuk Angga sendiri. Penggarapannya satu hari dengan lokasi suting di Desa Cibanteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor.

Menurut Angga, pertimbangan memilih kota hujan karena suting di daerah tersebut banyak kemudahan ketika dirinya mendapat keterbatasan. Ia menyebutkan, niatnya berkarya bukan untuk materi dan popularitas, tapi bekerja diniatkan untuk ibadah agar dapat bermanfaat bagi semua orang.

"Hidup itu adalah seni menunggu mati, dan seni itu adalah senjata, senjata untuk berjuang di jalan Allah. Kalaupun karya saya mendapat apresisi dari orang lain itu hanyalah bonus," ucap ayah satu putra yang beristrikan Gita Pratiwi itu.***

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah