KABAR PRIANGAN - Setelah kematian Ratu Elizabeth II, putra mahkota Pangeran Charles menggantikan kedudukannya sebagai pemimpin Inggris Raya. Penobatannya sebagai Raja akan diselenggarakan pada bulan Mei mendatang.
Istri Raja Charles, Camilla Parker Bowles dianugrahi gelar Queen Consort atau Permaisuri ketika Ratu Elizabeth II memperingati kepemimpinanya yang ke 70 tahun. Hal tersebut dianggap sebagai dukungan Ratu terhadap sosok Camilla.
Namun akhir-akhir ini beredar desas-desus dari Istana Buckingham bahwa Camilla akan mendapat gelar Ratu, ketika Charles dinobatkan.
Sosok Camilla memang penuh kontroversi dan menjadi sosok yang paling di benci masyarakat Inggris. Mengingat hubungannya dengan Charles ketika masih menikah dengan Putri Diana. Sosok yang paling dicintai masyarakat Inggris hingga saat ini.
Namun, Camilla mampu membuktikan bahwa ia adalah sosok yang baik, dan mampu merebut hati Ratu Elizabeth II. Setelah penantian panjang, akhirnya Charles dan Camilla pun menikah di catatan sipil tahun 2005. Ia dianugrahi gelar Duchess of Cornwall, karena menghormati mendiang putri Diana yang bergelar Duchess of Wales. Sementara Charles tetap bergelar Dutch of Wales.
Sikap masyarakat terhadap Camilla pun lambat laun berubah. Ia mulai diterima dan dicintai. Kesetian terhadap Kerajaan dan Ratu yang ditunjukan Camilla membuatnya mulai diterima. Namun, walau bagaimana pun, Camilla tak bisa menjadi Ratu, status nya hanya akan sampai pada Permaisuri.
Baca Juga: Viral Baby Kenzi 27 Kg di Bekasi, Ternyata Ini Tips Mencegah Obesitas pada Bayi
Dilansir kabar-priangan.com dari laman dailymail.co.uk pada 27 Februari 2023, pihak Istana Buckingham yang tidak diketahui namanya, bercerita bahwa Camilla mengganti nama badan amalnya menjadi “Queen’s Reading Room” (Ruang Baca Ratu) dari “Duchess of Cornwall’s Reading Room” (Ruang Baca Duchess of Cornwall).
Beberapa media pun menulis Camilla sebagai Ratu bukan Permaisuri. Seperti yang dilakukan The Time dan The Telegraph yang hanya menggunakan kata Queen tanpa Consort kepada Camilla.
The Times menjelaskan penggunaan kata Ratu (Queen) merujuk hanya kepada satu orang ketika masyarakat masih menyanyikan lagu “God Save the Queen”, yaitu kepada Ratu Elizabeth II ketika ia masih hidup. Dan Queen Consort merujuk pada Camilla.
Baca Juga: BCA Siap Salurkan KUR 2023 Sebesar Rp1 Triliun, Simak Keunggulan Produk dan Jenis-jenisnya di Sini!
Penggunaan kata Ratu terdengar lebih praktis dan mudah dari pada Permaisuri (Queen Consort). Camilla hanya menunggu waktu yang tepat untuk menggunakannya.
Tapi saat ini, pihak Times sudah tidak perlu bertele-tele untuk merujuk kata Queen. Karena hanya ada satu orang, yaitu Camilla. Baginya Ratu hanyalah sebuah sebutan bukan gelar. Perubahan tersebut akan berlaku pada Surat Edaran Pengadilan dan Daftar Resmi Keterlibatan Kerajaan
Sebagai contoh, suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip tetap dikenal sebagai Prince bukan Prince Consort. Begitu pun gelar yang diberikan kepada istri Raja Goerge VI, ibu Ratu Elizabeth II. Meskipun ia tidak memerintah namun tidak dipanggil Permaisuri, tapi dikenal oleh publik sebagai Ratu. Dan setelah kematiannya tahun 1952, ia dikenal sebagi Ibu Suri.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Bogor yang Lagi Hits 2023 dan Mudah Dijangkau dengan Kereta, Cocok untuk Keluarga
Begitu pula dengan istri dari Raja Edward VII, yang dikenal dengan sebutan Ratu Alexandra, bukan Permaisuri.
Hal tersebut tentu membatalkan pedoman sebelumnya yang dikeluarkan oleh Istana bahwa Camilla hanya akan dikenal sebagai Permaisuri.
Rencananya, Camilla akan dimahkotai bersama dengan Charles di Westminster Abbey pada Mei 2023 mendatang.***