Network
KABAR PRIANGAN - Sebanyak 44 raja dan sultan se-nusantara, sepakat membahas masalah isu Rencana Undang-undang (RUU) terkait Adat Kerajaan Nusantara, dalam agenda musyawarah agung.
Agenda musyawarah agung atau madya itu sendiri, akan diselenggarakan secara tertutup di Gedung Negara Sumedang pada puncak acara Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) 1, Rabu 29 September 2021, sekira pukul 19.00 WIB.
Wacana soal pembahasan bahan usulan untuk RUU Adat Kerajaan Nusantara ini, disampaikan Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Kanjeng Pangeran Haryo Eddy S Wirabhumi, usai pembukaan FAKN 1, di Gedung Srimanganti, Keraton Sumedang Larang.
Baca Juga: Pembebasan Lahan Tol Cisumdawu Telat, Diduga Karena Abaikan Aturan
Menurut Haryo Eddy, selain sebagai ajang silaturahmi bagi para raja dan sultan se-nusantara, agenda utama dalam kegiatan FAKN 1 ini tiada lain untuk sarana pelaksanaan musyawarah madya para raja dan sultan se-nusantara.
Adapun pokok bahasan yang bakal diangkat dalam musyawarah agung nanti, kata Haryo Eddy, salah satunya mengenai RUU Adat Kerajaan Nusantara, yang saat ini sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional.
"Kami berkumpul di sini bukan hanya sekedar untuk bersilaturahmi. Akan tetapi akan membahas berbagai persoalan yang terjadi saat ini, sekaligus merumuskan langkah-langkah konkrit untuk memelihara nilai-nilai luhur yang masih bisa dipertahankan. Termasuk salah satunya akan mendorong Undang-undang tentang Adat Kerajaan Nusantara," kata Haryo Eddy.
Baca Juga: Pengelola Apartemen Easton Park Siapkan Fasilitas Lengkap Jelang Perkuliahan Tatap Muka
Hasil dari musyawarah madya ini, kata Haryo Eddy, nantinya akan menjadi bahan rekomendasi bagi MAKN untuk disampaikan kepada pemilik kekuasaan negara, yaitu Presiden.
Dikatakan Haryo Eddy, sejauh ini kerajaan-kerajaan di Nusantara memiliki peranan penting dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
