Kepala Rumah Sakit Indonesia: Serangan Udara Israel Tewaskan 50 Orang, Dikhawatirkan Korban Akan Bertambah

- 1 November 2023, 06:35 WIB
Warga Palestina melakukan pencarian dan penyelamatan di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara.*/ Reuters/ Abed Sabah
Warga Palestina melakukan pencarian dan penyelamatan di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara.*/ Reuters/ Abed Sabah /

KABAR PRIANGAN - Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan serangan udara Israel menghantam blok-blok apartemen di daerah pemukiman kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk, menewaskan dan melukai ratusan orang.

Dilansir dari aljazeera.com, kepala Rumah Sakit Indonesia di Gaza mengatakan sedikitnya 50 orang tewas dan dikhawatirkan jumlah korban akan terus bertambah.

Pasukan Israel mendesak masuk lebih dalam ke Gaza, dengan para saksi mata melaporkan bentrokan sengit setelah tank-tank mencapai daerah pemukiman di Kota Gaza.Pemboman dilaporkan terjadi di seluruh wilayah yang terkepung, sementara Perdana Menteri Netanyahu menolak seruan gencatan senjata.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Rabu 1 November 2023: Saksikan Pagi-Pagi Ambyar, Rumpi dan Dream Box Indonesia

Sedikitnya 8.525 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dalam serangan Israel sejak 7 Oktober. Lebih dari 1.400 orang tewas di Israel.

Abu Ubaida: Gaza akan menjadi 'tempat pemakaman musuh'

Juru bicara Brigade al-Qassam Hamas, Abu Ubaida, memberikan pidato yang mengatakan bahwa para pejuangnya telah berhasil menghancurkan setidaknya 22 kendaraan tentara Israel sejauh ini.

Berikut ini adalah beberapa poin penting yang ia sampaikan dalam pidatonya:

Baca Juga: Yuk, Intip Kemeriahan Sesi Live Perdana Zee dan Freya di Shopee Live! Ada Undangan Nonton Langsung JKT48!

"Musuh memulai manuver daratnya dan telah maju ke beberapa titik termasuk barat laut Beit Lahiya, barat laut kota Gaza, dan di sekitar penyeberangan perbatasan Beit Hanoun."

"Pasukan kami telah bekerja dan masih bekerja untuk memblokir dan mempertahankan (Gaza) dari serangan musuh di semua lokasi."

"Selama tiga hari terakhir, para pejuang kami telah melancarkan konfrontasi sengit, dan meskipun ada kemajuan musuh di daerah-daerah (yang dihancurkan), kami berhasil mengambil alih posisi mereka."

Baca Juga: Israel Terus Serang Gaza dari Segala Penjuru Siang Malam, Relawan MER-C: Tempat Tinggal pun Target Serangan

"Pesawat tempur kami telah menyerang tank dan kendaraan musuh dengan berbagai jenis persenjataan antipeluru."

"Mereka juga telah menggunakan rudal jarak pendek untuk menyerang target musuh."

"Operasi pertahanan kami sedang berlangsung dan masih dalam tahap awal."

Baca Juga: Megawati, Pevoli Putri Indonesia Jadi Sorotan Berkat Smes Mematikan Lawan, Hingga Dapat Julukan Baru Megatron!

"Gaza akan menjadi tempat pemakaman musuh."

"Kami menyerukan kepada setiap prajurit dan pejuang terhormat di negara ini untuk mengambil kesempatan dan berpartisipasi dalam pertempuran ini."

"Kami menginformasikan kepada negara-negara yang menjadi penengah bahwa kami akan membebaskan sejumlah tawanan asing dalam beberapa hari mendatang."

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Rabu 1 November 2023: Tonton Kuliner Viral, Sensasi, She Would Never Know, Dr Romantic 2

Militer Israel klaim berhasil rebut wilayah utara Gaza dan tewaskan 50 pejuang Hamas

Juru bicara Daniel Hagari mengatakan bahwa pasukan Israel telah menguasai sebuah "benteng" Hamas di Jabalia barat dan menewaskan komandan Hamas, Ebrahim Biari.

Pihak militer menggambarkan Biari sebagai komandan batalyon pusat Jabaliya yang mengawasi pertempuran di seluruh Gaza utara. Hagari mengatakan pasukan Israel menewaskan sekitar 50 pejuang Hamas dalam prosesnya.Hingga berita ini diturunkan Hamas tidak menanggapi klaim tersebut.

Baca Juga: Ini Jadwal Acara TV Siaran Langsung Persib Bandung Putaran 2 BRI Liga 1 2023 2024 Lengkap Venue dan Jam Tayang

Wartawan Menggambarkan Pemandangan dari Jabalia Sebagai 'Pembantaian besar-besaran'

Dari tengah kawah raksasa yang dulunya adalah rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia, Anas al-Shareef dari Al Jazeera menggambarkan pemandangan di depannya, saat tim penyelamat berusaha keras menggali reruntuhan dengan tangan kosong, dalam sebuah rekaman yang ditayangkan di jaringan televisi tersebut.

"Ada seorang gadis kecil di tempat ini, mereka berusaha sekuat tenaga untuk menjangkau gadis kecil ini," kata al-Shareef. Di sekelilingnya, orang-orang berusaha menolong mereka yang terjebak atau mengambil jenazah. Sementara yang lain terkejut dengan apa yang telah terjadi.

Baca Juga: Wisata Kuliner Sumedang: Ini 7 Rumah Makan Khas Sunda yang Sedang Viral di Medsos

"Lihatlah kehancurannya," kata al-Shareef, sambil menunjuk ke arah reruntuhan sebuah bangunan. "Sebagian besar korban adalah anak-anak, anak-anak, wanita. Kami telah melihat ratusan korban di sini. Kehancurannya sangat besar."

Al-Shareef terus berjalan di atas reruntuhan bangunan, di tengah-tengah pemandangan yang sangat mengerikan. "ni adalah pembantaian besar-besaran. Anda tidak dapat menghitung jumlah bangunan yang hancur di tempat ini."***

Editor: Firda Aini Nadi Sanniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x