Setara Dua Bom Nuklir, Ini Skala Kehancuran Gaza Akibat Senjata Israel

- 10 November 2023, 06:51 WIB
Warga Palestina mencari korban sehari setelah serangan Israel ke rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 1 November 2023
Warga Palestina mencari korban sehari setelah serangan Israel ke rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 1 November 2023 /Mohammed Al-Masri/Reuters

KABAR PRIANGAN - Selama lebih dari sebulan, langit malam Gaza diterangi oleh cahaya merah dari kilatan rudal yang menyebabkan kematian dan kehancuran bagi 2,3 juta penduduknya. Hal yang sama juga terjadi pada siang hari, hanya berbeda warnanya saja, pada siang hari langit biru Gaza berubah menjadi hitam penuh gumpalan asap yang mengepul dari rumah-rumah yang baru saja diratakan.

Sejak dimulainya serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza, menyusul serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, militer Israel telah menewaskan lebih dari 10.500 orang, sekiranya 4.300 di antaranya adalah anak-anak. Dan ribuan korban lainnya hilang atau terkubur di bawah reruntuhan.

Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang setidaknya 12.000 target di seluruh wilayah Palestina yang terkepung sejak 7 Oktober sampai dengan 1 November 2023, yang menjadi salah satu rentetan pengeboman paling intens dalam sejarah.

Baca Juga: Setelah Mengebom Ambulans, Kini Israel Hantam Rumah Sakit Terbesar di Gaza Palestina Hingga Rusak Parah

Penghancuran Setara dengan Dua Bom Nuklir

Menurut Euro-Med Human Rights Monitor (Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med), Israel telah menjatuhkan lebih dari 25.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, angka yang setara dengan dua bom nuklir.

Sebagai perbandingan, bom nuklir Little Boy yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima selama Perang Dunia II menghasilkan 15.000 ton bahan peledak tinggi dan menghancurkan semua yang berada dalam radius satu mil (1,6 km).

Citra satelit dan foto-foto menunjukkan lingkungan di Gaza yang telah diratakan, diantaranya ialah beberapa rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan rumah-rumah yang rusak atau hancur akibat serangan darat, laut, dan udara Israel. Seluruh sistem komunikasi dan instalasi pengolahan air juga telah dinonaktifkan.

Menurut data terbaru dari Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), World Health Organization (WHO) dan pemerintah Palestina, dan per 7 November 2023, serangan Israel telah merusak setidaknya:

  • 222.000 unit tempat tinggal rusak dan lebih dari 40.000 unit hancur total
  • 278 fasilitas pendidikan rusak
  • 120 fasilitas kesehatan diserang
  • 69 tempat ibadah rusak, termasuk masjid dan gereja
  • 45 ambulans rusak
  • 11 toko roti dihancurkan

 

Halaman:

Editor: Yuni Kartika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah