Mengapa Israel Targetkan Rumah Sakit Palestina, Benarkah Perang Psikologis? Ini Penjelasan dari Analis

- 22 November 2023, 14:06 WIB
Seorang anak Palestina yang terluka dalam serangan Israel mendapat pertolongan di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan.
Seorang anak Palestina yang terluka dalam serangan Israel mendapat pertolongan di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan. /Reuters/ Mohammed Salem/

Alasan Sebenarnya Tentara Israel Menyerang Rumah Sakit

Omar Rahman, anggota Dewan Urusan Global di Timur Tengah yang berbasis di Doha, mengatakan bahwa ada alasan yang lebih masuk akal mengapa Israel menyerang rumah sakit yaitu perang psikologis dan dengan tujuan mengintimidasi warga Palestina, “Serangan terhadap rumah sakit memberi sinyal kepada masyarakat bahwa tidak ada tempat yang aman (bagi warga Palestina),” kata Rahman kepada Al Jazeera, seraya menambahkan bahwa Israel telah bertindak dengan "kekebalan hukum".

Baca Juga: 28 Bayi Prematur Gaza Dievakuasi ke Mesir di Tengah Serangan Israel

Tahani Mustafa, analis senior Palestina di International Crisis Group, mengatakan keputusan untuk menanamkan rasa tidak aman di antara warga Palestina di setiap pemukiman di sepanjang jalur tersebut bertujuan untuk menekan segala bentuk perlawanan. “Ini adalah bagian dari pola pelanggaran yang telah berlangsung lama terhadap personel medis dimana Israel menunjukkan kepada warga Palestina bahwa tidak ada satu orang pun yang aman berada di manapun,” kata Mustafa kepada Al Jazeera.

“Hal ini adalah upaya sistematis untuk mengintimidasi penduduk lokal serta melemahkan keinginan mereka untuk melawan (penjajah Israel),” tambahnya.

Selama perang berlangsung, Israel menyerang sejumlah ambulans dan fasilitas medis di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan klaim bahwa pejuang Palestina menggunakan ambulans dan fasilitas medis sebagai transportasi dan tempat berlindung. Tuduhan ini tanpa memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut, kata Mustafa.

Lampu Hijau AS Memfasilitasi Tindakan Israel

Menurut Trita Parsi, wakil presiden Quincy Institute for a Responsible Stateship yang berbasis di Washington, Israel dapat menyerang gedung-gedung sipil seperti rumah sakit karena mereka bisa bebas dari hukuman. “Satu-satunya perintah dan pembatasan yang diberlakukan dalam masalah ini berasal dari Amerika Serikat, Israel percaya bahwa kecaman internasional tidak menjadi masalah kecuali Amerika Serikat ingin membatasi tindakannya,” tutur Parsi kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Hasil Investigasi Indikasikan Helikopter Militer Israel Tembaki Pengunjung Festival Musik Nova 7 Oktober 2023

Parsi mengatakan bahwa Israel memanfaatkan situasi tanpa tekanan dari Amerika Serikat dan sayap kanan yang pernah ada di Israel, “Israel memanfaatkan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan sebelumnya,” kata Parsi.

Namun pemanfaatan situasi yang sewenang-wenang oleh Israel akan berdampak buruk terhadap AS, “Reputasi global dan kredibilitas Amerika Serikat telah runtuh karena memberi lampu hijau terhadap tindakan Israel seperti ini,” tambahnya.

Seiring berlarutnya perang, Amerika Serikat harus menekan sekutu-sekutunya untuk mengurangi tingkat keganasan serangan tersebut karena memburuknya citra Amerika Serikat di seluruh dunia. “Hal ini (kekejaman perang) mungkin tidak akan bertahan lama, karena kerugian yang ditimbulkannya terhadap Amerika Serikat tidak dapat ditoleransi.”***

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah