Wabah Pneumonia Misterius Serang Anak-anak di Cina, WHO Meminta Data Rinci kepada Pihak Berwenang

- 24 November 2023, 09:18 WIB
Ilustrasi Pneumonia
Ilustrasi Pneumonia /Pexels/Polina Tankilevitch

KABAR PRIANGAN - Cina yang masih terguncang akibat dampak buruk pandemi COVID-19, kini menghadapi ancaman baru: wabah pneumonia misterius yang melanda anak-anak. Hal ini mengingatkan kembali kejadian-kejadian mengerikan pada tahap awal pandemi Covid pada 2019 lalu.

Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan
Pihak berwenang di Cina telah mengaitkan lonjakan penyakit pernapasan dengan pelonggaran pembatasan COVID-19 dan kemunculan kembali patogen terkenal, termasuk influenza, mycoplasma pneumoniae, infeksi bakteri yang meluas yang biasanya menyerang anak-anak yang lebih muda, respiratory syncytial virus, dan virus penyebab COVID-19.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, "Bakteri Mycoplasma pneumoniae umumnya menyebabkan infeksi ringan pada sistem pernapasan. Namun terkadang bakteri ini dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit,"

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas dan Pembebasan Sandera Dimulai Hari Ini, Jumat, 24 November 2023

Lonjakan infeksi saluran pernapasan ini bertepatan dengan turunnya suhu udara di kota tersebut. Beijing saat ini sedang berjuang melawan musim dingin yang tak kunjung usai. Laporan media pemerintah memperkirakan bahwa suhu akan menukik di bawah titik beku pada hari Jumat, 24 November 2023.

"Saat ini menunjukkan tren beberapa patogen yang hidup berdampingan", tutur Wang Quanyi, wakil direktur dan kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing, mengatakan kepada media pemerintah pada hari Rabu. 22 November 2023.

Rumah Sakit Membludak
Rumah sakit-rumah sakit di Beijing dan Liaoning berada di ambang batas kehabisan tempat tidur karena lonjakan jumlah pasien yang sangat banyak, selain itu meningkatnya pasien anak akan membuka peluang ditutupnya sekolah-sekolah.

Baca Juga: Tentara Israel Tangkap Direktur RS Al-Shifa dan Sejumlah Dokter di Gaza Palestina Saat Konvoi Bersama WHO

Pada hari Selasa, 21 November 2023 ProMed, sebuah sistem pengawasan wabah global, menandai adanya kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis di antara anak-anak di Cina utara, yang mendorong otoritas kesehatan untuk melakukan penyelidikan.

Peringatan ProMed yang dikeluarkan adalah sebagai peringatan dini, seperti pada akhir Desember 2019 lalu saat mengingatkan komunitas medis, dunia ilmiah, dan pejabat tinggi di Organisasi Kesehatan Dunia akan munculnya virus baru, yang kemudian diidentifikasi sebagai SARS-CoV-2 atau coronavirus.

"Dengan merebaknya pneumonia di Cina, rumah sakit anak-anak di Beijing, Liaoning, dan tempat-tempat lain kewalahan menangani anak-anak yang sakit, dan sekolah-sekolah serta kelas-kelas hampir ditangguhkan. Para orang tua mempertanyakan apakah pihak berwenang menutupi epidemi tersebut," kata ProMed dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Hari ke-48 Perang Israel-Hamas: Berikut Daftar Peristiwa Penting, Kamis 23 November 2023

"Situasi di Provinsi Liaoning juga serius. Lobi Rumah Sakit Anak Dalian penuh dengan anak-anak yang sakit yang menerima infus. Ada juga antrian pasien di rumah sakit pengobatan tradisional Cina dan rumah sakit pusat," bunyi pernyataan itu.

Pernyataan WHO Mengenai Kasus Pneumonia Misterius di Cina

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta China untuk memberikan data yang lebih rinci, sementara juga mengeluarkan nasihat kesehatan masyarakat yang mendesak individu untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko paparan.

Pada laman websitenya, WHO menyatakan bahwa Pada tanggal 22 November 2023, WHO telah meminta informasi epidemiologi dan klinis tambahan, serta hasil laboratorium dari kelompok yang dilaporkan di antara anak-anak, melalui mekanisme Peraturan Kesehatan Internasional, termasuk informasi lebih lanjut tentang tren terbaru dalam sirkulasi patogen yang diketahui termasuk influenza, SARS-CoV-2, RSV dan mycoplasma pneumoniae, dan beban saat ini pada sistem perawatan kesehatan. WHO juga berhubungan dengan para dokter dan ilmuwan melalui kemitraan dan jaringan teknis yang ada di Cina.

Baca Juga: Catatan Kelam Bank Kulit Israel, Tanpa Persetujuan Donor Hingga Pencurian Organ dari Jenazah Warga Palestina

Sejak pertengahan Oktober 2023, Cina bagian utara telah melaporkan adanya peningkatan penyakit mirip influenza dibandingkan dengan periode yang sama pada tiga tahun sebelumnya. Hal ini terdeteksi dari sistem yang dimiliki Cina, ProMed yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai tren influenza, penyakit yang mirip influenza, RSV dan SARS-CoV-2.

WHO juga merekomendasikan agar orang-orang di China mengikuti langkah-langkah untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan, yang meliputi vaksinasi yang direkomendasikan, menjaga jarak dari orang yang sedang sakit, tinggal di rumah saat sakit, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan; mengenakan masker yang sesuai, memastikan ventilasi yang baik, dan mencuci tangan secara teratur. ***

Editor: Yuni Kartika

Sumber: NDTV WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah