Relawan MER-C Jadi Saksi Saat Jam-jam Terakhir Rumah Sakit Indonesia Dikepung Israel, Ini Cerita Mereka

- 27 November 2023, 20:13 WIB
Fikri Rofiul Haq, salah seorang relawan MER-C yang menceritakan pengeboman Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia.
Fikri Rofiul Haq, salah seorang relawan MER-C yang menceritakan pengeboman Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia. /Dokumen MER-C/

"Yang bisa kami lakukan di MER-C adalah mewakili masyarakat Indonesia dan mendorong pemerintah Indonesia dan kementerian luar negeri untuk membawa kasus ini ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC)," lanjutnya. "Semua pihak harus melobi ICC, terutama lima negara besar (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB: Cina, Perancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat), dan menyerukan gencatan senjata permanen," tambahnya.

Sarbini mengatakan belum ada rencana untuk mengevakuasi ketiga relawan Indonesia secara permanen dari Gaza, karena saat ini masih memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban yang terluka dan mengungsi di Khan Younis. Untuk saat ini, Fikri dan rekan-rekannya sedang mempelajari situasi yang ada dan mencari cara terbaik untuk membantu masyarakat Gaza.

Baca Juga: Hari ke-50 Perang Israel-Hamas: Berikut Daftar Peristiwa Penting yang Terjadi Sabtu 25 November 2023

Relawan MER-C
Relawan MER-C
Ia mengatakan, mereka diberi makan dengan baik setelah bertahan selama berhari-hari dengan jatah makanan dan air yang semakin menipis di Rumah Sakit Indonesia yang sudah dikepung tank Israel. "Alhamdulillah, kami memiliki cukup makanan di sini sekarang dan ada orang-orang yang menjual persediaan di sekitar Rumah Sakit Eropa di Khan Younis," kata Fikri.

"Kami makan kentang goreng, terong goreng, dan paprika goreng. Kadang-kadang kami bisa mendapatkan nasi dengan sedikit daging, dan kadang-kadang kami makan makanan lokal seperti roti dan hummus," tutur Fikri.***

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah