KABAR PRIANGAN - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi agar permukiman warga di Dusun Cikopo RT 05 RW 01 Desa Tanjungwangi Kecamatan Tanjungmedar tetap bisa dihuni oleh warga.
Rekomendasi PVMBG baru-baru ini diantaranya perubahan pola lahan di permukiman.
"Untuk permukiman ada beberapa rekomendasi yang harus dilakukan agar bisa tetap bertahan di sana. Terutama di bagian bawah permukiman yang asalnya lahan basah harus jadi lahan kering," ujar Peneliti Bumi Muda PVMBG, M. Nizar Firmansyah, saat meninjau lokasi pergerakan tanah.
Baca Juga: Ekosistem Lobster Harus Terus Dijaga, Aparat Musnahkan Barang Bukti Alat Tangkap BBL
Caranya, lanjut Riza, yakni dengan penanaman pohon yang berakar kuat di lereng yang curam. Pohon dengan akar yang kuat diharapkan dapat mencengkeram tanah dan mencegah longsor.
"Kemudian penataan saluran drainase. Saat ini drainase yang ada masih liar, tidak teratur," ucapnya.
Selanjutnya, untuk mengurangi beban tanah di permukiman bagian atas, sebaiknya tidak membangun rumah permanen, namun hanya membangun rumah semipermanen.
"Kalau melihat tipe gerakan tanahnya lambat, tapi bisa saja menjadi tipe cepat karena lerengnya yang curam," tutur Reza.
Dikatakan Reza, dari hasil temuan di lapangan, pergerakan tanah di Cikopo disebabkan kemiringan lereng di bawah permukiman yang cukup curam. Selain itu penggunaan tata guna lahan di bagian bawah permukiman yang mendekati Sungai Cipeuteuy.
"Jadi ada tarikan dari bawah yang menyebabkan retakan-retakan permukiman di atasnya," ucapnya.
Baca Juga: Piala Menpora 2021, Ezra: Calon Lawan Persib Bagus-bagus
Penyebab lainnya, kata Riza, adalah saluran drainase yang masih liar atau tidak teratur pada saat hujan deras.
Sehingga air hujan tersebut masuk ke batuan poros yang merupakan batu pasir.
"Dan di bagian bawah batuan dasarnya berupa batuan lempung yang kedap air, sehingga tanah di bagian atasnya mudah bergerak jika hujan deras. Kemudian lereng yang cukup curam juga, sehingga tarikan dari bawah sangat berpotensi sekali untuk memicu retakan diatasnya," tuturnya.
Reza menilai, kemungkinan potensi gerakan tanah di Cikopo masih berlangsung selama curah hujan masih tinggi. "Warga diimbau tetap waspada dan tinggal sementara di tempat yang aman," katanya.
Baca Juga: Kasian, Korban Serangan Babi Hutan di Taraju Tasikmalaya Harus Kehilangan Tangan Kiri
Seperti diberitakan kabar-priangan.com, puluhan jiwa warga Cikopo RT 05 RW 01 saat ini harus mengungsi karena adanya pergerakan tanah di permukiman mereka. Puluhan rumah mengalami rusak berat dan harus dikosongkan akibat pergerakan tanah tersebut.***