Zona Merah Jelang Lebaran, Pusat Ekonomi di Kota Tasikmalaya Dipadati Pengunjung

5 Mei 2021, 20:32 WIB
Pusat perbelanjaan di Kota Tasik masih dipenuhi masyarakat yang berbelanja untuk kebutuhan lebaran, Rabu, 05 Mei 2021 /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Kembali berstatus zona merah, tetapi pusat ekonomi dan perbelanjaan di Kota Tasikmalaya terpantau disesaki pengunjung dan pembeli.

Kondisi itu membuat Pemerintah Kota Tasikmalaya bersama satgas covid 19 langsung menyusun langkah-langkah antisipasi covid sesuai zona.

"Hari ini edaran sedang disusun. Namun penetapan zona merah itu kan periode minggu lalu sehingga perlu dilihat juga perkembangan minggu ini. Kalau kemarin sih saya lihat agak landai," ujar Sekretaris Daerah Pemkot Tasikmalaya Ivan Dicksan usai mengikuti gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya, Rabu, 05 Mei 2021.

Namun lanjut Ivan, harus tetap menjadi perhatian, karena sudah masuk zona merah, risikonya akan ada pengetatan lagi.

Baca Juga: Siapa Saja yang Dibolehkan Melintas Selama Larangan Mudik 6-17 Mei 2021?

Walaupun kata Ivan pemberlakuan pengetatan dan pembatasan sebenarnya ini tidak diharapkan mengingat perekonomian masyarakat.

"Sebetulnya bagi pemerintah ini merupakan sebuah dilema, satu sisi perekonomian masyarakat harus diperhatikan, satu sisi masalah penanganan virus covid juga sangat penting. Karenanya tolong saya minta jaga prokes," ujar Ivan.

Lanjut Ivan, pemerintah inginnya lebaran nanti bisa dirayakan dengan sukacita.Namun kata dia, pemerintah akan terus mengingatkan agar prokes tetap harus diperhatikan.

"Karena saat kita abai saja sedikit, ya bisa zona merah lagi, repot lagi semua harus dibatasi lagi," katanya.

Kembali ke setatus zona merah ujar Ivan, pihaknya akan ingatkan kembali tempat-tempat kegiatan dan keramaian. Semua satgas internal di tempat tersebut berfungsi dan perlu proaktif.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Sumedang Sosialisasikan Pembatasan Buka Bersama dan Kegiatan Halal Bihalal

"Kan sudah ada satgas internal. Itu akan kita lihat lagi fungsinya. Karena komitmen di awal kan semua ada satgas internal," ujar Ivan.

"Apalagi sekarang seperti di mal, kita sudah membatasi kapasitas 50 persen. Termasuk petugas satpam di depan tidak hanya sekadar cek suhu tapi juga harus hitung yang masuk sudah berapa.Sehingga kita akan lihat dulu, kita akan monitor lagi apa itu sudah dijalankan dengan benar atau tidak," tambah Ivan.

Atau nantu kalau kita sidak ada kerumunan, kita bisa tutup sementara hari itu. Sehingga disiapkan sesuai prokes. Kalau sufah siap, baru boleh buka lagi," ujarnya menambahkan.

Disinggung terkait dibolehkan atau tidaknya pelaksanaan sholat ied di masjid Ivan mengatakan, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan evaluasi perkembangan kasus covid.

Baca Juga: Tingkatkan Bauran EBT, PLN Bangun PLTS Hybrid di Selayar Sulsel

"Kita akan evaluasi nanti di pekan terakhir. Namun yang pasti arahan Kemendagri tidak ada shalat ied untuk tingkat kota. Mereka hanya boleh solat ied di masjid di kampung masing-masing dengan prokes. Open house juga ridak ada," ujar Ivan.

"Termasuk wisata juga kita evaluasi. Kita akan coba, bisa atau tidak dibatasi. Kalau tidak bisa, ya tutup jika zona kita masih merah," ujar Ivan mengakhiri wawancara.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler