Sambut Hari Lingkungan Hidup, Puluhan Mahasiswa Pertanyakan Kierja Pemerintah Daeerah

8 Juni 2021, 10:45 WIB
Dengan memakai masker kresek plastik menutupi kepala, puluhan mahasiswa Ciamis gelar aksi terkait penanganan dan pengelolaan sampah yang kurang optimal oleh Pemkab Ciamis /kabar-priangan.com/Agus Pardianto/

KABAR PRIANGAN - Merayakan hari lingkungan hidup, puluhan aktivis Mahasiswa dari berbagai organisasi, komunitas, dan pecinta lingkungan yang tergabung dalam aliansi tanpa nama, menggelar aksi demo ke kantor Pemerintah Kabupaten Ciamis, jalan jendral Sudirman, Ciamis, Senin, 7 Juni 2021.

Sebelum menuju lokasi, para aktivis mahasiswa tersebut melakukan longmarch, dari depan Pengadilan Negeri Ciamis hingga ke pendopo.

Salah satu orator dari Pemuda Peduli lingkungan, Raditya Muhammad beserta Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Danu Wijaya, menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis, belum maksimal dalam mengelola persoalan sampah.

Baca Juga: Bukan Sulap Bukan Sihir, Uang dan Baju Pesulap Andika Jerman Hilang Tadi Malam, Rupanya Diembat Maling

Menurutnya, ketidakseriusan pemerintah dalam mengelola sampah salah satunya terlihat pada pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dikelola dengan tidak baik.

"Point penting di hari lingkungan hidup adalah pengelolaan limbah B3 seperti masker dan alat medis lainnya. Di Kabupaten Ciamis pengelolaan limbah B3 tidak dikelola dengan serius dan baik yang menurut hemat kami ini menjadi permasalahan serius," ucapnya.

Terlebih dimasa pandemi Covid-19 ini limbah B3 seperti Masker, sisa obat-obatan atau sisa peralatan medis tentunya akan banyak.

Baca Juga: Sekolah di Kabupaten Tasik Berlakukan Prokes Ketat Saat Ujian PAT Siswa

"Karena kita ketahui dimasa pandemi masyarakat dituntut untuk menerapkan protokol kesehatan dan penggunaaan seperti masker tentunya banyak. Namun, jika limbah tersebut dikelolanya dengan dibakar tentunya sangat membahayakan dan akan menyebabkan penyakit bagi masyarakat," terangnya.

Selain itu, persoalan sampah juga terjadi dari ketidaktegasan Pemkab Ciamis yang tidak menerapkan peraturan terhadap pelaku usaha yang menggunakan kantong plastik untuk usahanya.

"Seiring menjamurnya pelaku usaha maka tidak bisa kita hindari bahwa semakin banyak pula penggunaan kantong plastik yang kemudian jika tidak diimbangi dengan kebijakan yang mengaturnya maka akan menjadi persoalan serius yang akan merusak lingkungan hidup di Kabupaten Ciamis," imbuhnya.

Baca Juga: Hari Ini, Wapres Bakal Resmikan BLK Komunitas di Cipasung

Untuk itu, pihaknya menuntut Pemerintah Kabupaten Ciamis terkait kejelasan Tempat Pembuangan Akhir di Handapherang agar dapat mengelola limbah B3 dengan baik.

"Kami juga menuntut suapaya Pemkab Ciamis penerbitkan Peraturan Bupati (PERBUP) dalam pengurangan penggunaan kantong plastik pada pelaku usaha! Terutama dalam sektor usaha supermarket, minimarket dan usaha sejenis," paparnya.

Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan sebetulnya dalam pengelolaan sampah itu pihaknya telah melakukan upaya dengan menyediakan 300 bank sampah yang disebar disetiap Desa yang ada di Kabupaten Ciamis.

"Selama ini, untuk mengelola sampah kami telah menyediakan bank sampah dan itu juga dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: 818 Cakades Bertarung di Pilkades Serentak, Bupati Garut Tetapkan Sebagai Hari Libur

Karena memang sampah plastik ini jika dibiarkan hingga 5 atau 10 tahun akan sangat berdampak buruk terhadap lingkungan terlebih kepada masyarakat.

"Dengan begitu kami sangat mengapresiasi, dan mari bersama-sama memaksimalkan untuk bisa peduli terhadap lingkungan agar bisa memberi manfaat kepada masyarakat khusunya yang ada di Kabupaten Ciamis," pungkasnya.

Selain melakukan orasi didepan gedung pemerintah, para mahasiswa tersebut juga melakukan aksi teatrikal dengan membungkus diri dengan kantong plastik hitam sebagai lambang pencemaran air, disertai pembacaan puisi dan diakhiri dengan melakukan dialog terbuka bersama Bupati Herdiat, didampingi wakil bupati Yana D Putra, Sekda Tatang dan Kadis DPRKPLH Ciamis, Taufik.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler