65 Nakes Terpapar Covid-19, 9 Puskesmas di Tasikmalaya Tutup Sementara

22 Juni 2021, 18:07 WIB
Pelayanan di Puskesmas Tinawati Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya kini tutup sementara seiring dengan adanya temuan tenaga kesehatan yang terpapar covid-19, Senin 22 Juni 2021. /kabar-priangan.com/ Aris Mohamad Fitrian/

KABAR PRIANGAN - Peningkatan kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya cukup menghawatirkan dalam sepekan terakhir. Kejadian ini bahkan berbuntut pada pelayanan kesehatan di beberapa puskesmas.

Setidaknya ada sembilan puskesmas yang kini terpaksa harus menutup pelayanan karena para tenaga kesehatannya terpapar Covid-19. Dilaporkan, totalnya ada 65 orang tenaga kesehatan yang kini terpapar Covid-19.

Kesembilan puskesmas yang kini tutup tersebut yakni Puskesmas Sukaresik, Cigalontang, Salopa, Tinewati, Cikalong, Salawu, Jatiwaras, Pancetengah, dan Puskesmas Cisayong.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Kabur Akan Dikejar, Kadinkes Garut: Apapun Alasannya Kalau Belum Sehat Tidak Boleh Pulang

Penutupan 9 Puskesmas itu dilakukan untuk sterilisasi dan tracking terhadap mereka yang kontak erat. 

Kepala Bidang Penanganan dan Pencegahan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya bukan hanya menimpa masyarakat biasa.

Akan tetapi, juga mengenai terhadap para tenaga kesehatan. Sedikitnya 65 orang tenaga kesehatan yang kini terpapar.

"Betul saat ini ada sembilan puskesmas yang terpaksa ditutup pelayanannya, seiring dengan ditemukannya para nakes yang positif Covid-19. Jumlahnya ada 65 orang nakes," jelas Atang, Selasa 22 Juni 2021.

Baca Juga: Perempuan Penjual Gorengan Ditemukan Meninggal di Kamar Kontrakannya

Dikatakan dia, penutupan pelayanan bakal dilakukan selama dua sampai tiga hari kedepan, sembari melakukan sterilisasi ruangan serta tracing kontak erat.

Atang menyebutkan, nakes yang terpapar sudah dilakukan vaksinasi. Dengan begitu, mereka tidak ada gejala yang membahayakan. Mereka saat ini sedang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Untuk pelayanan puskemas yang ditutup, maka dialihkan ke puskesmas terdekat. Sedangkan nakes yang positif tengan menjalani isolasi di rumah masing-masing," jelas dia.

Baca Juga: 5 Tahun Kasus Penipuan Calo CPNS Belum Tuntas, Korban Datangi Kejari Ciamis

Kehabisan APD

Selain banyak yang terpapar Covid-19, para tenaga kesehatan di Kabupaten Tasikmalaya selaku garda terdepan juga mengahapi masalah yang serius.

Mereka harus bertugas dengan keterbatasan jumlah Alat Pelindung Diri (APD) yang makin minim. Sebab hampir seluruh puskesmas di Kabupaten Tasikmalaya kekurangan APD. Sehingga para nakes harus menggunakan APD seadanya bahkan yang sudah rusak.

"Untuk APD para nakes sekarang stoknya sudah habis. Kemarin kita dapat bantuan dari provinsi dan pusat. Namun semuanya sudah didistribusikan ke puskesmas," terang Atang.

Baca Juga: Amanat Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih: Laksanakan Tugas Sesuai Porsi dan Ikuti Mekanisme

Bahkan, lanjut Atang, pihaknya menerima informasi dari petugas puskesmas yang terpaksa harus menggunakan APD yang sudah rusak karena stoknya habis.

Petugas di puskesmas terpaksa menambal APD yang sudah sobek dengan plaster agar bisa dipergunakan kembali.

Atang menyebut, keberadaan APD di puskesmas sangat penting. Karena, petugas puskesmas kerap kali langsung bersentuhan kontak dengan pasien.

Sehingga pihaknya berharap, pemerintah segera mengganggarkan kembali penyedian APD yang memadai ditengah gempuran kasus Covid-19 yang makin meninggi.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler