Pasien Corona Membludak, Ruang Rawat Inap RSUD SMC Tasikmalaya Disulap Jadi Ruang Isolasi

28 Juni 2021, 07:39 WIB
RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya . /kabar-priangan.com/ Aris Mohamad Fitrian/

KABAR PRIANGAN - Pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) yang dirujuk ke RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya dalam satu pekan terakhir ini terus berdatangan.

Hal ini pun membuat RSUD kewalahan untuk menampung pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan terbatasnya jumlah ruangan yang hanya 42 tempat tidur saja. Dan kini semua tempat tidur tersebut sudah terisi penuh.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak RSUD SMC menyekat beberapa ruang rawat inap yang semula diperuntukan bagi pasien reguler.

Baca Juga: Banyak Nakes Berguguran, Membuat Warga Takut Divaksin

Seperti ruang Arafah dan Sofa. Dengan demikian fungsi kedua ruang rawat inap ini akan beralih fungsi menjadi tempat isolasi pasien covid-19.

Kepala Bidang Kemedikan RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Risdiana Kurniawan, menjelaskan RSUD SMC akan mengalihfungsikan ruang Arafah menjadi ruang isolasi pasien terkonfirmasi Covid-19.

Setidaknya pengalih fungsian ruangan tersebut akan mulai dioprasikan pada Senin 28 Juni besok. Upayan ini guna menampung pasien Covid-19 yang terus membludak.

Baca Juga: Vaksinasi Covid- 19 di Kabupaten Tasikmalaya Capai 109 Ribu Orang

"Jadi untuk menambah ruangan isolasi bagi pasien Covid-19, insyaallah pada Senin besok mulai bisa dioperasionalkan," terang Risdiana.

Ditambahkan dia, untuk ruang Arafah ini setidaknya memiliki 30 tempat tidur dan akan ditambah sekitar 8 tempat tidur lagi di ruang Sofa. Jadi total penambahan tempat tidur kurang lebih ada 38 buah.

Risdiana mengungkapkan, penambahan tempat tidur bagi isolasi pasien Covid-19, ini karena memang melihat kondisi dan situasi saat ini terjadinya lonjakan kasus. Termasuk banyaknya pasien saat ini.

Baca Juga: Lagi, Nakes di Garut Diperlakukan Tak Menyenangkan Oleh Keluarga Pasein

Di samping itu, Pemkab Tasikmalaya mulai memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di 31 desa selama 2 pekan kedepan. Hal itu khususnya bagi wilayah desa di Kabupaten Tasikmalaya yang kasus penyebaran Covid-19-nya tinggi.

Koordinator Bidang Penegakkan Hukum dan Pendisiplinan Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan, mengatakan, pelaksanaan PPKM Mikro ini akan difokuskan terhadap wilayah kecamatan atau desa yang tingkat kasus penyebaran Covid-19-nya yang tinggi.

Saat ini kurang lebih ada 31 desa termasuk yang terbaru Desa Tanjungpura, Kecamatan Rajapolah, yang kasusnya meningkat.

Baca Juga: Pasien Covid- 19 Melonjak, Kebutuhan Oksigen di Garut Naik 4 Kali Lipat, Bupati Garut Jamin Stok Oksigen

"Jadi PPKM Mikro ini, hampir sama dengan PSBB, namun lebih fokus kepada sasaran wilayah yang tingkat penyebaran Covid-19 nya tinggi atau masuk zona merah. Di Kabupaten Tasikmalaya sendiri ada 31 desa yang kasusnya meningkat," ujar dia.

Termasuk, tambah dia, pemetaan wilayah zona pun dilakukan guna menentukan mana yang masuk zona hijau, kuning dan merah.

Hal itu ditentukan tergantung tingkat kerawanan kasus penyebaran Covid-19 di kecamatan atau desa tersebut.

"Jadi kita utamakan wilayah yang tingkat kerawanan penyebaran Covid-19-nya tinggi. Apalagi sekarang ada varian Covid-19 baru yaitu delta. Masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya.***

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler