RSUD dr Slamet Garut Bakal Diubah Jadi RS Covid-19 dengan 500 Tempat Tidur

29 Juni 2021, 18:25 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Kasus Covid-19 di Kabupaten Garut terus melonjak, akibatnya BOR (Bed Occupancy Rate) atau keterisian tempat tidur juga mengalami peningkatan.

Akibatnya, tidak semua masyarakat bisa langsung mendapatkan ruang perawatan di rumah sakit.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, pihaknya melakukan koordinasi bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengantisipasi
membludaknya pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Kasus Kematian Bumil dan Balita Akibat Covid-19, Medapat Perhatian Khusus Pemkot Tasikmalaya

“Kami sudah melakukan rapat dengan RSUD dan Dinas kesehatan karena kita sekarang dalam kondisi yang sangat darurat mengenai perawatan di rumah sakit. Pasien setiap hari yang terkena Covid-19 berduyun-duyun kerumah sakit ketersediaan bed kami terbatas dan nakes kami terbatas,” kata Bupati di Gedung Comand Center (CC) di Kompleks Pendopo, Selasa 29 Juni 2021.

Bupati meminta maaf kepada masyarakat atas keterbatasan pelayanan bagi pasien Covid-19, sehingga menyebabkan tingginya angka kematian pasien Covid-19.

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya karena banyak keluarga bapak ibu tidak bisa tertolong di rumah sakit. Ketika datang saturasi atau ketersediaan oksigen di dalam tubuh yang menurun bahkan dibawah 50, 40, ada yang 30, sehingga banyak kematian yang terjadi di IGD (Instalasi Gawat Darurat). Kami mohon maaf karena ketersediaan tempat pelayanan dan alat yang masih terbatas,” ucap Rudy Gunawan.

Baca Juga: Zona Merah Covid-19 di Garut Terus Meluas, Bupati Garut Berlakukan PPKM di 186 Desa

Ia menyebutkan, pihaknya akan menjadikan RSUD dr. Slamet Garut sebaga Rumah Sakit Covid yang memiliki 500 bed dengan alat yang lebih lengkap.

Bupati juga mengakui atas ketidakseimbangan antara jumlah perawat dengan pasien Covid-19 dikarenakan banyaknya tenaga medis yang juga terpapar Covid-19.

“Insya Allah minggu depan kami akan menjadikan RSUD sebagai rumah sakit Covid dengan 500 bed karena di situ ada ventilator, alat-alat lain yang lebih lengkap dibandingkan dengan rumah sakit swasta lainnya. Dan kami pun mohon maaf adanya ketidak seimbangan antar jumlah perawat atau tenaga kesehatan dengan jumlah pasien,” ujarnya.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Tegaskan Varian Baru Covid- 19 Belum Ditemukan di Garut

Namun begitu, Bupati memastikan bahwa obat-obatan untuk pasien Covid-19 dalam keadaan tersedia dan pihaknya telah berkonsultasi dengan Gubernur Jawa Barat, untuk mendapatkan bantuan berupa ventilator agar pasien Covid-19 yang memiliki saturasi oksigen di bawah angka 60 bisa segera ditangani.

"Kami mendoakan semoga yang sakit cepat sembuh dan yang meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah. Kami terus berjuang, berjuang terus menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler