Di Tasikmalaya, Cacing hati Masih Ditemukan Pada Hewan Kurban

21 Juli 2021, 16:46 WIB
Petugas pengawas dan pemantau hewan kurban bidang peternakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan perikanan Kota Tasikmalaya menemukan cacing hati (fasciola hepatica) pada hewan kurban yang disembelih warga Kota Tasikmalaya pada pelaksanaan ibadah kurban 1442 H, Rabu, 21 Juli 2021.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Tim pengawas dan pemantau hewan kurban Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya menemukan cacing hati (fasciola hepatica) pada hewan kurban yang disembelih warga Kota Tasikmalaya pada masa pelaksanaan ibadah kurban 1442 H, Rabu, 21 Juli 2021.

Beberapa diantaranya ditemukan pada sapi kurban yang disembelih warga di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.

Kasi Perbibitan dan Produksi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Cecep Setiawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap beberapa hewan kurban yang disembelih (postmortem), pihaknya menemukan penyakit cacing hati.

Baca Juga: Tokoh Pemuda Tasela : Masyarakat Resah Tatkala PPKM Darurat Diberlakukan tanpa Solusi Pemenuhan Pangan

Atas temuan tersebut, petugas menyarankan agar hati hewan kurban yang berpenyakit tersebut dimusnahkan dengan cara dibuang atau dibakar karena tidak layak konsumsi.

"Tindakan ini, agar daging hati yang berpenyakit tersebut tidak dikonsumsi warga, sebab jika dikonsumsi, selain tidak ada gizinya, juga membahayakan bagi kesehatan khususnya menyebabkan diare," katanya.

Cecep menjelaskan, dari beberapa daging hati hewan kurban yang terkena penyakit cacing hati itu bervariasi. Ada yang utuh satu hati, separuh daging hati dan ada yang hanya seperdelapan daging hati.

Baca Juga: Bupati Apresiasi Petugas Pemulasaraan Jenazah Terkonfirmasi Covid

Hati hewan yang terkena cacing hati harus diapkir dan tidak dikonsumsi. Sebab ujar dia, selain hati sudah rusak, cacingnya juga bisa menular kepada manusia terutama kalau dikonsumsi setengah matang.

"Kalau daging hati itu dikonsumsi, kami khawatir terjadi penularan penyakit dari hewan ke manusia, sehingga sebaiknya daging kurban ini tidak dikonsumsi termasuk disate” ujar Cecep.

Sedangkan mengenai berapa jumlah hewan kurban yang terkena cacing hati, dirinya belum dapat memastikan. Sebab, petugas masih melakukan pendataan di semua lokasi pemotongan hewan lain yang ada di Kota Tasikmalaya.

"Kita terus melakukan pemeriksaan postmortem hingga tiga hari kedepan atau selama hari tasrik sehingga kalau hasil secara keseluruhan saat ini belum bisa diketahui," ujarnya.

Baca Juga: Penjualan Sapi untuk Qurban Mengalami Penurunan Hingga 40 Persen

Namun demikian lanjut Cecep, pihaknya menegaskan bahwa dengan ditemukannya cacing hati pada hewan yang disembelih tidak berimplikasi kepada organ tubuh yang lainnya.

"Artinya yang tidak boleh dikonsumsi hanya hatinya saja, sedangkan yang lainnya seperti daging, kulit, daleman yang lainnya tetap aman untuk dikonsumsi," ujarnya.

Cecep juga menyebutkan, pada momentum Idul Adha tahun 2021 ini pemotongan hewan kurban di RPH mengalami kenaikan mencapai 20 persen. Hal itu sesuai anjuran dan aturan pemerintah, seperti Kementerian Agama dan Dinas Peternakan.

"Tetapi karena RPH tidak bisa melayani pemotongan 100 persen sehingga tidak sepenuhnya terlayani. Setiap harinya ada 20 ekor sapi yang disembelih di RPH," jelas dia.

Baca Juga: Komisi V DPRD Provinsi Jabar Setujui Pembelajaran Tatap Muka Ditangguhkan

Cecep mengkhawatirkan penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan oleh masyarakat abai akan protokol kesehatan karena terbatas pemantauan.

"Tetapi alhamdulilah dari beberapa tempat yang kami kunjungi sudah menerapkan protokol kesehatan," ujar dia.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler