KABAR PRIANGAN - Tokoh pemuda Tasikmalaya Selatan Muhaemin Abdul Basit menyayangkan dengan ada kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Pasalnya, ini bentuk keresahan masyarakat dalam kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) memberikan dampak yang kurang baik di setiap elemen masyarakat.
Baik pedagang kaki lima, tukang parkir, warung kelontongan, kedai kopi, pasar tradisional, sopir angkot dan pengusaha kecil menengah lainnya.
Baca Juga: TNI - Polri Ajak HMI Tasikmalaya Bagikan Peket Sembako dan Beras
Setiap aktivitas masyarakat, kata Ketua bidang data dan informasi PELITA itu, tentu tidak terlepas dari persoalan memenuhi kebutuhan primer yaitu pangan.
Di tengah kondisi PPKM Darurat, masyarakat pun kesulitan untuk mencari makan. Bagaimana imun bisa kuat kalau kebutuhan perutpun tidak terpenuhi.
Seharusnya pemerintah yang memberikan kebijakan, pemerintah pula yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Terlebih Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang Indeks Pembangunan Manusiannya terendah kedua se Jawa Barat.
Baca Juga: Penjualan Sapi untuk Qurban Mengalami Penurunan Hingga 40 Persen
"Saya yakin masalah bukan terletak pada masyarakat yang sulit diatur. Tetapi ketidakjelasan aturan dan segala hal yang seharusnya mengikuti aturan tersebut," ujarnya, Rabu, 21 Juli 2021.