Eko Yuli Sumbang Perak Olimpiade Tokyo 2020, Medali Kedua Indonesia

25 Juli 2021, 17:49 WIB
Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan berhasil menyabet medali perak untuk cabor angkat besi kelas 61 kg putra A.* /Antara/

KABAR PRIANGAN - Hari ketiga ajang Olimpiade Tokyo 2020 setelah dibuka Jumat, 23 Juli 2021  malam, kontingen Indonesia berhasil menambah perolehan medali.

Dengan demikian hingga Minggu, 25 Juli 2021 sore, Indonesia telah merebut satu perunggu dan satu perak.

Medali terbaru diraih adalah perak yang disumbangkan Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang.

Baca Juga: Suami Tasya Kamila Sembuh dari Kanker. Randi: Sungguh Allah SWT Maha Penyembuh

Eko finis di posisi kedua kelas 61 kg putra total angkatan 302 kg, dengan snatch 137 kg dan clean and jerk 165 kg.

Dengan demikian, misi Eko untuk menebus medali emas Olimpiade gagal terwujud setelah kalah bersaing dari lifter China Li Fabin.

Li merebut medali emas dengan total angkatan 313 kg (snatch 141 kg dan clean and jerk 172 kg). Lifter Kazakhstan Son Igor berhak atas medali perunggu dengan total angkatan 294 kg (snatch 131kg dan clean and jerk 163kg).

Baca Juga: Jokowi Beri Selamat ke Windy Cantika, Peraih Medali Pertama RI di Olimpiade Tokyo 2020

Dilansir Antara dari laman resmi Olimpiade, persaingan perebutan medali emas kelas 61 kg putra sudah terasa sejak awal antara dua juara dunia, Eko dan Li.

Eko mengawali angkatan snatch dan sukses membuka angkatan pertamanya seberat 137 kg. Sementara itu, Li gagal pada angkatan pertamanya dengan berat beban yang sama.

Eko mencoba menaikkan beban menjadi 141 kg pada kesempatan kedua. Sayangnya, barbel tersebut gagal diangkatnya.

Baca Juga: Selebgram Asal Aceh yang Sebabkan Kerumunan, Akhirnya Dijadikan Tersangka

Pertandingan kian menegangkan ketika Li sukses mengangkat snatch 137 kg pada kesempatan keduanya sebelum menaikkan bebannya menjadi 141 kg pada percobaan ketiga.

Eko gagal membayar kegagalan pada kesempatan kedua karena ia lagi-lagi tidak berhasil melakukan angkatan snatch 141 kg pada percobaan ketiganya, sehingga angkatan snatch terbaik Eko 137 kg, sementara Li Fabin 141 kg.

Pada kategori clean and jerk, Eko berhasil mengawali angkatan seberat 165 kg. Demikian pula dengan Li yang membuka angkatan 166kg.

Baca Juga: Guna Bertahan Hidup Saat PPKM, Pedagang Kerupuk 'Sangsara' Bersama Anak Gadisnya Tertidur di Trotoar

Li Fabin kembali sukses melakukan clean and jerk 172 kg pada percobaan kedua sekaligus mencatatkan rekor Olimpiade.

Sementara itu, Eko gagal dengan clean and jerk seberat 177 kg. Lifter kelahiran Lampung itu pun harus puas dengan medali perak seusai gagal melakukan clean and jerk 177 kg pada percobaan terakhir.

Itu menjadi medali kedua bagi Indonesia. Sebelumnya, lifter Windy Cantika menyumbangkan medali perunggu di kelas 49 kg putri, sekaligus menjadi medali pertama Indonesia ajang Olimpiade Tokyo, Sabtu, 24 Juli 2021.

Baca Juga: Lukman Sardi Mendadak Heboh di Twitter Usai Didatangi Petugas PLN. Listrik di Rumahnya Diancam Diputus

Windy yang turun di kelas 49 kg itu meraih medali perunggu setelah mencatatkan total angkatan 194 kg, dengan snatch 84 kg dan clean and jerk 110 kg.

Medali emas direbut oleh lifter China Hou Zhihui yang membukukan total angkatan 210 kg (snatch 94kg dan clean and jerk 116 kg).

Lifter India Chanu Mirabai berhak atas medali perak seusai mencatatkan angkatan total 202 kg dengan snatch 87 kg dan clean and jerk 115 kg.

Baca Juga: Sandiaga Minta Hotel di Garut Kibarkan Bendera Merah Putih Sebagai Simbol Optimisme

Dalam debutnya di ajang Olimpiade, Windy harus gagal terlebih dahulu saat melakukan angkatan snatch 84 kg di percobaan pertama.

Dia baru mampu mengangkat barbel seberat 84 kg itu di kesempatan kedua. Sayangnya, Windy kembali gagal ketika mencoba menambah beban angkatannya menjadi 87 kg pada percobaan ketiga.

Beruntung kegagalan tersebut langsung ditebus saat ia melakukan angkatan clean and jerk. Windy tak menemukan hambatan yang berarti saat melakukan angkatan clean and jerk dalam tiga kesempatan.

Baca Juga: Wow! Budidaya Ikan Nila Black Prima Menguntungkan, Raup Rp 10 Juta Sekali Panen

Atlet berusia 19 tahun itu dengan mudah mengangkat angkatan dimulai dengan 103 kg, 108 kg, hingga 110 kg, dan memastikan medali perunggu untuk Indonesia.

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler