Guna Bertahan Hidup Saat PPKM, Pedagang Kerupuk 'Sangsara' Bersama Anak Gadisnya Tertidur di Trotoar

- 24 Juli 2021, 16:16 WIB
Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan sedang berbincang dengan seorang pedagang krupuk Sangsara' asal Ciamis yang sebelumnya tertidur di trotoar bersama anak gadisnya.
Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan sedang berbincang dengan seorang pedagang krupuk Sangsara' asal Ciamis yang sebelumnya tertidur di trotoar bersama anak gadisnya. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah pedagang yang berjualan di atas pukul 20.00 WIB saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level empat, masih ditemukan di sejumlah ruas jalan di Kota Tasikmalaya.

Pemandangan tersebut terlihat saat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tasik melakukan patroli skala besar dalam rangka pelaksanaan PPKMlevel 4, Jumat, 23 Juli 2021 malam tadi.

Saat ditegur petugas para pedagang beralasan, mereka terpaksa melakukan itu karena dorongan kebutuhan ekonomi hidup sehari harinya yang kian sulit manakala pemerintah menerapkan PPKM.

Baca Juga: Lukman Sardi Mendadak Heboh di Twitter Usai Didatangi Petugas PLN. Listrik di Rumahnya Diancam Diputus

Seperti salahsatunya pedagang kerupuk yang berjualan bersama anak perempuannya yang masih tetap bertahan hingga puku 22.00 wib.

Pedagang kerupuk yang mengaku berasal dari Kabupaten Ciamis tersebut, ditemukan petugas tengah terlelap tidur di pinggir toko bersama anak gadisnya bersama kerupuk dagangannya yang digelar di trotoar jalan.

"Saya sempat membangunkan dan berbincang dengan penjual kerupuk itu. Ia memang mengaku sering jualan kerupuk mencari nafkah di Kota Tasikmalaya bersama anaknya," ujar Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan yang memimpin langsung kegiatan patroli skala besar dalam rangka pelaksanaan PPKM level 4, Jumat, 23 Juli 2021 malam.

Baca Juga: Pengelola Wisata Gunung Golempang Manfaatkan Masa PPKM Darurat untuk Penataan

Penjual kerupuk tersebut ujar Doni, berangkat dari Kabupaten Ciamis menggunakan angkutan umum (angkot) dan berjualan di emperan toko di Kota Tasik.

Namun karena ada penyekatan, dagangnya menjadi sepi pembeli hingga dirinya terpaksa harus berjualan sampai larut malam.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x