Dampak Covid-19 dan PPKM, Daya Beli Masyarakat Menurun, Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Pun Anjlok

26 Agustus 2021, 17:23 WIB
Seorang konsumen sedang membeli cabai merah di Pasar Cikurubuk. Dampak pandemi covid-19 dan PPKM, harga kebutuhan pokok masyarakat menurun, Kamis, 26 Agustus 2021.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Harga sejumlah komoditas kebutuhan masyarakat di beberapa pasar tradisional di Kota Tasikmalaya anjlok alias mengalami penurunan.

Penurunan harga sejumlah bahan kebutuhan masyarakat tersebut disinyalir akibat dari melemahnya daya beli masyarakat sebagai dampak pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini.

Beberapa bahan kebutuhan masyarakat yang harganya turun diantaranya telur ayam, daging ayam, cabai merah, cabai hijau serta sejumlah jenis sayuran lainnya, termasuk bumbu dapur.

Baca Juga: Lisa Blackpink Resmi Umumkan Tanggal Rilis Single Albumnya

Harga telur ayam broiler yang biasnya dijual dengan harga Rp24.000 hingga Rp25.000, per kg, kini dijual dengan harga Rp21.000 hinga Rp21.500 per kg.

Begitu juga dengan harga sayur jenis cabai merah dan cabe rawit. Cabai merah kriting yang biasanya dijual Rp25.000 hingga Rp27.000, per kg, kini dijual dengan harga Rp20.000 per kg.

Termasuk harga cabe merah besar yang bisanya dijual mencapai Rp50.000 per kg, lebih, kini harga dipasarang hanya Rp25.000 per kg.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Ini Ungkapkan Bagaimana Cara Kamu ‘Mengatakan’ Aku Mencintaimu

Begitu juga dengan harga cabe rawit domba yang sebelumnya pernah dijual mencapai Rp80.000 hingga Rp100.000 per kg, kini hanya dijual Rp20.000 per kg.

Menurut para pedagang, kondisi menurunnya harga Kebutuhan bahan pokok saat ini dipicu sepinya pembeli.

"Penjualan sepi pak, banyak pelanggan seperti pemilik rumah makan yang mengurangi belanjanya karena usaha rumah makannya dibatasi," ujar Yani, salah seorang penjual sayuran di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Kamis, 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Jualan Tembakau Sintetis, Seorang Mahasiswa di Kota Tasikmalaya Dibekuk. Sekali Transaksi Untung Rp400 Ribu

Selain itu lanjut Yani, sepinya masyarakat yang melakukan hajatan dalam beberapa bulan terakhir karena adanya PPKM membuat penjualan menurun drastis.

"Ya banyak faktor pak, hanya saja yang paling berpengaruh karena ada covid," katanya.

Kondisi seperti ini tak hanya terjadi di Pasar Cikurubuk, namun juga di sejumlah pasar tradisional lainnya, seperti di Pasar Pancasila, Pasar Indihiang, Pasar Padayungan, dan yang lainnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler