Peziarah ke Pamijahan Sepi, Para Pedagang Merana

30 Agustus 2021, 21:52 WIB
Lokasi ziarah Makam Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, sepi pengunjung selama pandemi dan PPKM. Hal ini membuat pedagang dan warga disana merana.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Sudah hampir dua tahun ini, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan para pedagang di sekitar lokasi ziarah Makam Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya.

Penghasilan mereka yang selama ini bergantung dari hasil berjualan yang dibeli oleh para peziarah benar-benar nyaris lumpuh. Menurunnya jumlah wisatawan membuat dagangan sama sekali tidak ada yang membeli. Belum lagi dampak PPKM darurat ditambah level 3 yang benar-benar membuat kawasan wisata religi tersebut sepi pengunjung.

Salah seorang pedagang di kawasan Makam Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Asep Saepul Ulum, mengatakan, jika melihat kunjungan di waktu normal, maka pasca pandemi Covid-19 ini hampir 80 persen pejiarah yang datang ke Pamijahan turun drastis.

Hal inipun sangat memukul ekonomi para pedagang. Padahal mereka semua sangat menggantungkan dagangannya dari para pejiarah yang datang.

Baca Juga: Kafilah Kab. Tasikmalaya Boyong Juara STQH XVII

"Jelas terasa sekali penurunannya. Sangat drastis, bahkan pengunjung turun lebih dari 80 persen," jelas Asep, yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Bantarkalong.

Selain memukul penghasilan ratusan pedagang yang mangkal di sepanjang lokasi jiarah Pamijahan, bahkan di luar desa Pamijahan. Dampak peziarah yang turun drastis ini juga, kata dia, berkibat pada pemasukan PAD Kabupaten Tasikmalaya menurun cukup tajam.

"Mereka banyak yang merana karena penghasilan sangat minim, bahkan terpaksa menutup lapaknya," ujar Asep.

Seperti pengakuan, Galih (32) salah satu pedagang Es Kelapa Muda di sana mengaku penghasilannya sejak Covid-19 dan PPKM terus berkurang. Hal ini dikarenakan tidak adanya wisatawan dalam kurum waktu beberapa bulan ini. Ia hanya bisa berharap, segalanya kembali normal dan lokasi ziarah kembali didatangi wisatawan.

Baca Juga: Pulang dari Warung, Seorang Nenek Tewas Tertabrak Kereta Api Lansir

"Sangat dirasakan sekali. Dulu selain jualan es kelapa mudah, juga berjualan hasil tani seperti pisang, pepaya dan ubi-ubian. Tetapi berhenti dari pada busuk, karena sepi pembeli," jelas Galih.

Ketua LPM Desa Pamijahan, Aep, juga menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 ditambah PPKM, penghasilan para pedagang di lokasi ziarah Syekh Khotib Muwahid Panyalahan juga meradang, penghasilannya terjun bebas.

Tidak hanya para pedagang, dampak lainnya juga terjadi pada pengantar penerang lampu untuk pejiarah yang ingin melihat gua Safarwadi.

"Benar akibat Covid 19 daan PPKM, kini banyak warga yang merana. Tidak hanya pedagang, tetapi juga pengantar (guide tour) hingga tukang foto. Hilang penghasilan," jelas dia.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler