Peralihan Musim, BPBD Ingatkan Masyarakat Kota Tasikmlaya Siaga Bencana

16 September 2021, 21:05 WIB
Plt Kepala Palaksana BPBD Kota Tasikmalaya Undang Hendiana /Dok.pribadi untuk kabar-priangan.com/

KABAR PRIANGAN - Kota Tasikmalaya merupakan wilayah dengan kondisi resiko bencana sedang. Namun demikian dalam mengantipasi terjadinya bencana seiring dengan terjadinya peralihan musim dari musim panas ke musim hujan, sejumlah langkah strategis mulai disiapkan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya sendiri saat ini sudah melakukan langkah-langkah mitigasi kebencanaan seperti melakukan mitigasi bencana.

"Kita mulai melakukan kesiapan berbagai kemungkinan dari resiko bencana yang akan terjadi. Salahastunya ketika masuk musim penghujan dilakukan pengecekan semua sarana prasarana penanggulangan," ujar Plt Kepala Palaksana BPBD Kota Tasikmalaya Undang Hendiana, Kamis 16 September 2021.

Lanjut Undang, hal itu bagian dari kesiapsiagaan BPBD dalam penanggulangan bencana. BPBD kata dia, diupayakan selalu on time pada saat dibutuhkan di lapangan baik peralatan, perlengkapan, termasuk pengaturan SDM baik staf maupun relawan.

Baca Juga: Siaga Bencana, Personil Sat Samapta Cek Kesiapan Perlengkapan SAR dan Latihan Terbatas

"Bahkan petugas kita bersiap 24 jam termasuk standby on call untuk menerima laporan manakala terjadi bencana," katanya.

Selanjutnya kata dia, ketika bencana terjadi baik itu genangan air atau banjir, pohon tumbang, tanah longsor dan yang lainnya yang sifatnya menimbulkan resiko kerugian baik secara material maupun jiwa, pihaknya selalu siap melakukan penanganan.

"Selain kita melakukan penanganan langsung ke lapangan, kita juga kordinasi dengan dinas terkait salah satunya karena keterbatasan peralatan," ujar Undang.

Termasuk pada pase pemulihan setelah kejadian bencana, penanganannya bisanya dilakukan oleh dinas terkait.

"Kita hanya stimulan pada saat tangap darurat. Tapi jika misalnya terjadi penahan tebing lonsor akibat curah hujan, untuk perbaikannya ada dinas lain yang memiliki fungsi untuk itu," katanya.

Baca Juga: BPBD : Tasikmalaya Selatan Zona Tingkat Kerawanan Bencana Tinggi

"Pada perinsifnya untuk penanganan bencana yang diakibatkan cuaca ekstrem ,kita sudah siaga penuh.
Termasuk bencana yang beberapa kali terakhir terjadi akibat cuaca ekstrem seperti reklame yang runtuh itu juga kita tangani," ujarnya menambahkan.

Adapun lanjut dia, wilayah yang sering terjadi bencana akibat cuaca ekstrem di Kota Tasikmlaaya terjadi hampir merata di sejumlah wilayah. Kalau untuk longsor terang dia, biasanya memang terjadi di wilayah pesisian dimana tekstur tanahnya banyak tebing dan bukit.

Tapi kalau untuk genangan air, pohon tumbang dan yang lainnya justru kebanyakan terjadi di wilayah perkotaan.

"Jadi yang namanya bencana tidak hanya bisa terjadi di beberapa wilayah saja, tapi bisa terjadi kapanpun dan dimanapun hanya saja mungkin jenis bencananya yang berbeda," katanya.

Baca Juga: Waspada Bencana! BMKG Peringatkan Warga Beberapa Hari Kedepan Tasikmalaya Diguyur Hujan Lebat

Disinggung dari sisi anggaran kata Undang, untuk penanganan bencana di Kota Tasikmalaya hingga saat ini anggaran yang ada masih cukup untuk mengatasi kejadian bencana yang terjadi di Kota Tasikmalaya.

Apa lagi jelas dia, ada beberapa kegiatan penanggulangan bencana yang mekanismenya dilakukan dengan melibatkan dinas lain.

"Artinya penanganan bencana itu kan bukan hanya menjadi kewenangan satu perangkat daerah tapi ada keterlibatan OPD- OPD lain yang juga memiliki kewajiban dalam hal penanganan kebencanaan termasuk dari sisi anggaran khususnya dalam hal pemulihan pasca bencana," terang Undang.

Kalau sudah ada bencana yang sifatnya KLB kata dia, baru ditangani dengan menggunakan dana cadangan. "Sementara di kita saat ini belum ada, dan mudah mudahan tidak ada kecuali covid," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Musim Hujan, BPBD Sumedang Ajak Masyarakat Waspada Bencana

Sementara itu Kepala Seksi Penanganan Bencana BPBD Kota Tasik Erik Yowanda mengatakan, sejumlah daerah di Jawa Barat termasuk Kota Tasikmalaya dalam kondisi siaga bencana.

"Memang sudah ada peringatan dini dari BMKG, untuk wilayah Jawa Barat termasuk Kota Tasikmalaya, akan memasuki musim hujan. Selama tiga hari terakhir memang di kita ada peningkatan intensitas hujan," katanya.

Untuk itu kata dia, pihaknya terus melakukan pemantauan melalui grup relawan yang ada di kelurahan.

"Minggu-minggu ini kita juga akan melakukan sosialisasi ke kelurahan, agar mereka melakukan mitigasi bencana," ujarnya.

Erik Menyebutkan berdasarkan informasi BMKG, musim hujan akan terjadi hingga dua atau tiga bulan ke depan. Sementara kata dia, wilayah rawan bencana secara data ada di Mangkubumi, Kawalu, Tamansari, dan Purbaratu.

"Warga-warga di kecamatan itu harus lebih waspada menghadapi longsor. Sebab, beberapa rumah di wilayah-wilayah itu juga tinggal di lereng atau perbukitan," ujar Erik.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler