Akselerasi Pembangunan Kepariwisataan di Sumedang Dilakukan Melalui Pola Kolaborasi

1 Oktober 2021, 12:48 WIB
Penandatanganan berita acara perjanjian kerjasama antara Disparbudpora Kabupaten Sumedang dengan kalangan universitas /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

KABAR PRIANGAN - Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang, kini terus berupaya untuk melakukan akselerasi pembangunan kepariwisataan.

Salah satu upaya percepatan yang sedang dilakukannya itu, antara lain melalui pola kolaborasi pengembangan kepariwisataan dengan sejumlah akademisi dan LSM Kepariwisataan.

Demikian disampaikan Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumedang Hari Tri Santosa, Jumat 1 Oktober 2021.

Baca Juga: Ketua Persit KCK PD III Siliwangi Tinjau Pembangunan Rutilahu di Tanjungsari Sumedang

Menurut Hari, sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi sektor budaya, pariwisata, pemuda, dan olahraga, pihaknya tentu harus mampu mengakselerasi pembangunan kepariwisataan di wilayah Sumedang.

Maka dari itu untuk mewujudkannya, Disparbudpora harus berani melakukan langkah-langkah yang strategis, salah satunya dengan cara menjalin kerjasama dengan berbagai institusi terkait melalui pola kolaborasi.

Untuk mengawalinya, kata Hari, Disparbudpora Kabupaten Sumedang, pada Hari Kamis 30 September 2021 kemarin, telah mencoba melakukan kolaborasi melalui Perjanjian Kerja Sama dengan sejumlah perguruan tinggi, Balai Arkeologi dan LSM Kepariwisataan.

Baca Juga: Musyawarah Agung Para Raja dan Sultan di Sumedang Hasilkan Tujuh Titah

"Perjanjian kerjasama sama ini, telah kami tandatangani kemarin di Gedung Negara Sumedang. Dan Alhamdulillah, semua pihak terkait menyambut baik kerjasama ini," ujar Hari.

Adapun beberapa pihak yang telah siap menjalin kerjasama ini, lanjut dia, antara lain pihak Universitas Indonesia akan berkolaborasi untuk membantu mempertajam kajian akademik tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda.

Kemudian, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung akan berkolaborasi dalam bidang kebudayaan.

Baca Juga: Kebakaran Kembali Terjadi di Sumedang, Ruang Kelas SMPN 1 Sukasari Hangus Terbakar

Selanjutnya, Unsap Sumedang akan berkolaborasi untuk membantu kajian dalam bidang ekonomi bisnis, teknologi informatika, kesehatan, ilmu budaya, dan ilmu sosial politik.

Kolaborasi dengan Telkom University, untuk pengembangan industri kreatif, yang didalamnya ada 17 sub sektor yang perlu dikembangkan.

Serta melakukan kolaborasi dengan Universitas Pendidikan Indonesia, untuk pengembangan desa wisata. "Rencananya, mahasiswa UPI nantinya akan diturunkan ke desa-desa untuk membantu mewujudkan program desa wisata," ujar Hari.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Akan Dioperasikan Desember 2021, Waktu Tempuh Bandung menuju Bandara Kertajati Hanya 90 Menit

Sedangkan untuk pengembangan cagar budaya di Sumedang, Disparbudpora juga telah menjalin kerjasama dengan Balai Arkeologi, untuk membantu bidang arkeologi situs dan cagar budaya.

"Untuk mempercepat pengembangan kepariwisataan di wilayah Sumedang, selain daftar yang saya sebutkan tadi, kami juga telah menjalin kerjasama dengan LSM Kepariwisataan," tutur Hari.

Dengan dilakukannya pola kolaborasi seperti ini, kata Hari, diharapkan upaya pengembangan kepariwisataan di wilayah Sumedang ini bisa teralisasi lebih cepat.

Baca Juga: Rumah Milik Buruh Tani di Pamulihan Sumedang Ludes Terbakar

Sebab, Hari sendiri menyadari bahwa untuk membangun kepariwisataan ini, tentu tidak bisa dilakukan hanya oleh Disparbudpora saja, akan tetapi perlu dukungan dari semua pihak, termasuk di dalamnya sejumlah stakeholder terkait yang membidanginya.

Dikatakan Hari, ide kolaborasi ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari proyek perubahan yang dihasilkan dalam Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan (Diklatpim) 2 yang sedang dijalaninya.

"Pada saat Diklatpim, saya diminta membuat proyek perubahan sesuai bidang pekerjaan yang sedang saya jalani. Rencana aksi dalam proyek perubahan ini, harus dituangkan menjadi sebuah kebijakan," kata Hari.

Baca Juga: Kelompok Tani Hutan Siapkan Bibit Pohon Untuk Penanganan Lahan Kritis di Wilayah Jatigede Sumedang.

Rencana aksi itu sendiri, tentunya ada beberapa tahapan tapi saling keterkaitan, yakni rencana untuk jangka pendek, dan rencana untuk jangka menengah. Hasil dari proyek perubahan jangka pendek itu, harus menjadi sebuah kebijakan.

"Alhamdulillah, sekarang telah keluar kebijakan berupa Peraturan Bupati Nomor 111 Tahun 2021 Tentang Kolaborasi Pemangku Kepentingan Salam Akselerasi Pembangunan Kepariwisataan di Sumedang. Dan kegiatan kerjasama yang kami lakukan kemarin, merupakan tindak lanjut dari Perbup tersebut," ujarnya.

Ditambahkan Hari, selain harus melakukan kolaborasi dengan pihak luar, untuk percepatan pembangunan kepariwisataan ini, tentunya diperlukan juga dukungan dan kerjasama serius dari seluruh OPD yang ada. 

Baca Juga: Ngeri, Empat Ular Kobra Berkeliaran di Pemukiman Cikarag Sumedang. Warga Tabur Garam di Sekeliling Rumah

"Sebagai contoh, dalam pengembangan pariwisata di kawasan Waduk Jatigede. Untuk infrastrukturnya dilakukan percepatan oleh Dinas PUPR. Kemudian, untuk kebutuhan marka jalan, parkir dan PJU dilakukan oleh Dinas Perhubungan. Begitu juga untuk pengembangan agrowisata, mitigasi bencana, dan kebersihan lingkungannya bisa dibantu juga oleh OPD terkait lainnya," tutur Hari.

Dengan begitu, maka nantinya pembangunan sektor kepariwisataan di Sumedang pasti akan berkembang lebih cepat dan optimal.*** 

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler