KABAR PRIANGAN - Permasalahan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang diprotes masyarakat karena mati dan tak kunjung diperbaiki, terus bermunculan di Kota Banjar. Bahkan belakangan ini terkesan protes-protes tersebut tak ada hentinya.
Merasa kesal atas kenyataan PJU dibiarkan mati berbulan-bulan, warga Dusun Cimanggu, Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, protes dan meluapkan kekecewaannya.
Protes itu berbentuk pemasangan poster pada tiang PJU yang mati dengan bertuliskan "PJU Maot" dilengkapi gambar menyerupai pocong. Seperti tampak terpasang di Jalan Batulawang RT 07 RW 02, Dusun Cimanggu, Rabu 24 November 2021.
Baca Juga: Pilkada Kota Banjar Dijadwalkan 27 November 2024, KPU Lakukan Riset Bersama Lima Perguruan Tinggi
"Kami harap keberadaan PJU saat malam hari bruy-bray baranang di Batulawang. Tidak seperti sekarang ini, tiang PJU hanya berdiri tanpa manfaat, saat malam tiba gelap gulita," ujar warga Dusun Cimanggu, Dede Mikun, didampingi Ketua RT 07 Iwan Gunawan.
Menurutnya, akibat lingkungan gelap-gulita banyak warga yang kecewa. Termasuk anak-anak yang berniat mengaji, berangkat ke masjid malam-malam, namun lingkungannya gelap.
"Supaya diketahui pejabat Pemkot Banjar, PJU mati sudah diberi ciri khusus dengan tulisan 'PJU maot' dilengkapi gambar pocong. Semoga aspirasi kami diperhatikan instansi terkait di Pemkot Banjar, sehingga dari gelap-gulita jadi terang-benderang lagi," ujar Dede.
Dikatakan Iwan, PJU mati di Jalan Batulawang melebihi waktu sekira sebulan. Ironinya, dalam waktu selama itu tak kunjung diperbaiki.
"Sejak tersambar petir sebulan lalu dan mati, PJU belum diperbaiki. Kami berharap PJU Batulawang diperhatikan dan segera diperbaiki. Saat ini jumlah PJU yang mati berkisar delapan titik," kata Iwan.
Menyikapi kondisi delapan PJU mati di Dusun Cimanggu Batulawang, Kasubag UPTD Laboratorium Bahan Konstruksi dan Kelistrikan Kota Banjar, Asep Bunyamin, berjanji segera memperbaikinya.
"Dijadwalkan secepatnya diperbaiki, bersama pemangkasan ranting pohon yang mengganggu PJU," ujar Asep.
Asep menuturkan, penyebab banyaknya PJU yang mati mendadak saat musim hujan diantaranya karena korslet atau masalah hubungan arus pendek.
"Saat ada petir, banyak PJU short atau ngajepluk di Kota Banjar. Saat ini sedang diperbaiki, bertahap dan bergilir. Direncanakan PJU Batulawang secepatnya ditinjau dan diperbaiki," ujarnya.
Lebih lanjut Asep menyebutkan, dari total sekitar 2.500 PJU di Kota Banjar, dijadwalkan untuk pemeliharaan bersama asetnya itu dilimpahkan ke Dishub Banjar, tidak lagi di Dinas PU Banjar terhitung mulai tahun 2022.*