Bisa Mendasari KIPI, Masyarakat Diminta Waspadai Wabah DBD

18 Januari 2022, 16:05 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, untuk kasus DBD di tahun 2022 belum bisa terukur karena bulan Januari tahun 2022 belum selesai. /Kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menghimbau masyarakat waspada serangan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) saat memasuki awal tahun 2022.

Hal itu seiring dengan musim hujan yang saat ini masih terus terjadi dengan intensitas hujan cukup tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, untuk kasus DBD di tahun 2022 belum bisa terukur karena bulan Januari tahun 2022 belum selesai.

Baca Juga: Mantan Presiden RI Ini, Pernah Cicipi Produk Asal Kampung Cidarma Sumedang, Apa Itu?

Namun demikian kata Uus, secara kesinambungan kasus DBD di Kota Tasikmalaya tahun 2021 kemarin angkanya cukup tinggi.

"Nah karena pada awal tahun ini masih musim penghujan, walaupun sebelumnya belum terlaporkan adanya kasus DBD, penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti perlu tetap diwaspadai," ujarnya.

"Apalagi sekerang setelah ada pelaporan dari rumah sakit terkait kasus anak yang meninggal akibat DBD, berarti tahun ini sudah ada kasus satu orang meninggal dunia di Kota Tasikmalaya yang disebabkan wabah DBD," lanjut Uus.

Baca Juga: Klaim Kode Redeem Terbaru PUBG Mobile 18 Januari 2022, Dapatkan Sebelum Masa Tukar Habis

Uus menyebutkan, di tiga bulan terkahir tahun 2021, sejak Oktober, Nopember dan Desember, di Kota Tasikmalaya terjadi kasus DBD dengan angka kematian cukup tinggi sebanyak 20 kasus dengan jumlah kasus sebanyak 800 kasus selama kurun waktu satu tahun.

"Apalagi di taun 2020 kasus DBD Kota Tasikmalaya mencapai angka 1.200 kasus," ujar Uus.

Lanjut Uus, wabah DBD menjadi permasalahan klasik yang harus ditangani bersama.

Baca Juga: Untuk Dikenang, Ini 5 Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang di Pilkada 2018

Apalagi saat ini vaksin untuk anak di Kota Tasikmalaya sedang berjalan sehingga penyakit-penyakit yang bisa mendasari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah divaksin dan mempunyai potensi KLB harus diwaspadai dan disadari bersama.

"Intinya Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M, harus tetap dijalankan, jangan mengandalkan fogging. Yang terpenting guna menghindari DBD kebersihan di lingkungan rumah harus tetap dijaga jangan biarkan ada genangan air. Karena kalau tidak ada genangan air tidak akan ada sarang nyamuk," kata Uus.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler