Hektaran Area Perbukitan di Desa Mekarsari Cipaku Ciamis Bakal 'Disulap' Jadi Kawasan Agrowisata

7 Februari 2022, 16:50 WIB
Sejumlah pemuda dan pemudi di Desa Mekarsari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis mengikuti Sekolah Lapangan Pertanian untuk mengembangan kawasan agrowisata di desa setempat.* /Kabar-Priangan.com/Endang SB

KABAR PRIANGAN - Berada di wilayah perbukitan dan memiliki lahan pertanian merupakan berkah serta potensi yang besar bagi Desa Mekarsari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis.

Atas dasar tersebut, kelompok pemuda pemudi serta pemerintah desa setempat secara swadaya bakal "menyulap" potensi di Desa Mekarsari tersebut menjadi kawasan agrowisata.

“Desa kami memiliki lahan perbukitan sekitar 200 hektare yang berdampingan dengan Bukit Sindangrasa di perbatasan antara Kecamatan Cipaku, Kecamatan Sukadana, dan Kecamatan Jatinagara," kata Kepala Desa Mekarsari Tarjo, Senin 7 Pebruari 2022.

Baca Juga: PTM 50%, Orangtua Siswa di Ciamis Berharap Pemerintah Memperhatikan Siswa yang Akan Menghadapi Ujian Akhir

"Potensi besar di Desa Mekarsari ini akan kami kelola menjadi kawasan wisata, khususnya agrowisata," ujar Tarjo menambahkan.

Menurut Tarjo, salah satu bentuk keseriusan pemuda Desa Mekarsari adalah mengikuti Sekolah Lapangan Pertanian (SLP). Selain itu pada awal Januari lalu bergotong-royong membuat sarana dan prasarana agrowisata.

"Kami membuka lahan gamblung seluas 2,5 hektare dengan konsep memadukan wisata alam dengan taman pertanian," katanya.

Baca Juga: Sejak Tol Cisumdawu Seksi 1 Dibuka, Banyak Pengendara yang Kebingungan. Ini Penjelasan Satker Tol

Terkait pengembangan kawasan agrowisata ini, kata Tarjo, Pemerintah Desa Mekarsari sudah bermusyawarah dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, UPTD Pertanian Kecamatan Cipaku, serta para kelompok tani dan pemuda pemudi di lingkungan desa setempat.

Menurut Tarjo, pengembangan kawasan agrowisata merupakan strategi untuk mendongkrak Pendapatan Asli Desa serta sebagai upaya melaksanakan Program Inovasi Desa (PID) sekaligus mendukung agenda Nawacita Presiden RI yang membangun dari pinggiran desa.

Sementara itu, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) UPTD Pertanian Cipaku, Santi Nurhayati, menyebutkan, program SLP atau Integrated Participatory Develovment and Management of Irigation Program (IPDMP) merupakan program pemerintah pusat.

Baca Juga: Seorang Mahasiswa Nekat Akhiri Hidupnya di Rumah Kontrakan. Diduga Akibat Bisnis Onlinenya Rugi  

Program tersebut dilaksanakan selama lima tahun dan akan memberikan manfaat kepada 4 juta petani pengarap dan pemilik lahan.

“Alhamdulilah di Kecamatan Cipaku program SLP ini sedang dilaksanakan di Desa Selacai dan Mekarsari. Program IPDMP ini mendorong pengelolaan irigasi secara integratif dan partisipatif, secara keseluruhan bisa mendukung untuk pengembangan wisata alam,” katanya.

Disampaikan dia, program ini mendapatkan dukungan dari Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultural Develomenat (IFAD). Desa Mekarsari sudah melaksanakan SLP dua kali yakni  tahun 2020 dilaksanakan penanaman komoditas padi dan 2021 komoditas jagung.

Baca Juga: Tol Getaci Diharapkan Tidak Merusak Lingkungan. Menteri Basuki: Hindari Menebang Pohon jika Tidak Perlu

"Sesuai arahan pemerintah desa setempat, saat ini para peserta didik SLP didorong untuk melaksankan pengembangan kawasan agrowisata," ujar Santi.

"Selain didukung adanya Irigasi Nangela juga secara geografis desa ini merupakan wilayah perbukitan yang memiliki panorama alam yang cukup mendukung untuk dibuat kawasan wisata agrowisata," tuturnya.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler