Misteri Galunggung, Kisah Mama Ajengan Kikisik yang Disebut-sebut Mampu Membelokan Amuk Lahar Panas Galunggung

24 Februari 2022, 13:41 WIB
BANGUNAN Pesantren Kikisik di Kampung Kikisik, Desa Gunungsari, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 2 April 2019. Kampung Kikisik lolos dari terjangan lahar letusan Gunung Galunggung pada 1982.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR /Bambang Arifianto/

 

KABAR PRIANGAN – Gunung Galunggung merupakan gunung berapi aktif yang berada di Tasikmalaya. Seperti gunung lainnya, Gunung Galunggung pun memiliki kisah misteri yang tersimpan hingga sekarang.

Salah satu kisah Misteri Galunggung yang hingga saat ini dipercaya oleh masyarakat Tasikmalaya, adalah cerita tentang Mama Ajengan Kikisik yang mampu membelokan amuk lahar Galunggung, ketika gunung ini meletus tahun 1982 silam.

Kisah tentang Ajengan Kikisik yang bernama asli KH Sadeli ini berkembang dari mulut ke mulut di Tasikmalaya. Bahkan kejadian itu memang dibenarkan oleh warga yang hingga saat ini masih ada dan menjadi saksi mata.

Baca Juga: Jawa Barat Dibagi Menjadi Lima Provinsi. Pansus Pemekaran Wilayah Berikan Jawaban Ini

Cerita tentang Ajengan Kikisik yang mampu membelokan lahar tersebut terjadi ketika Gunung Galunggung meletus tahun 1982 lalu.

Letusan Galunggung kala itu tak berhenti dalam satu kali letusan. Bahkan erupsi Galunggung terus terjadi berkali-kali hingga sembilan bulan lamanya.

Lontaran abu vulkani gunung kebanggaan warga Tasikmalaya ini pun disebut-sebut sampai hingga ke Australia, saking kuatnya letusan gunung ini.

Baca Juga: Garis Waktu Tayang di Bioskop Hari Ini, Reza Rahadian Kembali Beradu Akting dengan Anya Geraldine

Bahkan abu vulkanik yang diakibatkan oleh Gunung Galunggung ini sempat mengganggu jalur penerbangan pesawat di Jakarta.

Dengan kuatnya letusan Gunung Galunggung kala itu yang hingga menyebabkan Kota Bandung lumpuh akibat tertutup debu vulkaniknya, bisa dibayangkan betapa porak porandanya daerah yang berada di kaki Gunung Galunggung ini.

Memang benar, sejumlah daerah di kaki Galunggung saat ini hancur lebur terhantam kawah panas. Tak hanya itu, batu-batu besar seukuran mobil beterbangan dan menimpa sawah-sawah dan kolam ikan milik warga.

Baca Juga: Nafa Salvana, Remaja Karawang Melenggang di Runway Milan Fashion Week. Alumni SMAN3 Karawang Bangga

Tak jarang ada rumah warga yang hancur akibat terkena runtuhan bebatuan erupsi Gunung Galunggung ini.

Kejadian serupa tentunya dialami pula oleh warga di Kampung Kikisik, Kecamatan Sukaratu yang lokasinya hanya beberapa kilometer dari Gunung Galunggung.

Namun anehnya, ketika warga panik akibat letusan Gunung Galunggung dan kawah panas mulai menghantam perkampungan, ternyata Kampung Kikisik selamat dari terjangan lahar.

Baca Juga: Bupati Garut Puas, Kereta Api Garut-Jakarta Nyaman, Tepat Waktu, dan Murah

Terjangan lahar panas yang bergerak dari atas tiba-tiba berbelok ke arah kiri dan kanan perkampungan, sehingga Kampung Kikisik ini satu-satunya kampung yang lolos dari amuk Lahar Galunggung kala itu.

Akibatnya, warga yang tinggal di kampung tersebut selamat. Bahkan menurut cerita yang berkembang, kampung tersebut kala itu menjadi lokasi evakuasi bagi warga korban letusan Gunung Galunggung.

Kisah tentang Kampung Kikisik yang lolos dari terjangan lahar panas Galunggung ini ternyata tak lepas dari nama KH Sadeli atau masyarakat mengenalnya dengan sebutan Ajengan Kikisik.

Baca Juga: Cerita Penampakan Sosok Wanita Cantik Pemilik Ular Raksasa di Gunung Geulis Sumedang

Ada yang menyebutkan, bahwa sebelum lahar panas Galunggung menerjang perkampungan KH. Sadeli sempat menaruh gedebog pisang ditutup dengan pelapah daun kelapa di permukaan kampung.

Dan ternyata, lahar panas muntahan dari Gunung Galunggung ini tak sedikitpun menyentuh gedebog pisang tersebut. Arah lahar justru melebar ke kanan dan kiri, sehingga kampung Kikisik aman dari terjangan lahar.

Namun sebagian lagi masyarakat menyebutkan bahwa di Kampung Kikisik tersebut terdapat pesantren yang dipimpin oleh Mama Ajengan Kikisik.

Baca Juga: Puasa Pada 27 Rajab Akan Diberi Pahala Puasa Selama 60 Bulan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Karena keberadaan pesantren dan Mama Ajengan yang soleh lah, maka lahar panas Galunggung, atas izin Allah tidak menghantam perkampungan.

Wartawan senior Tasikmalaya yang meliput langsung kejadian Galunggung meletus, Syamsul Maarif membenarkan kejadian Kampung Kikisik yang lolos dari terjangan lahar, padahal lokasinya persisi di bawah kaki Gunung Galunggung.

“Betul, semua juga heran dengan kejadian itu. Kampung Kikisik aman dari terjangan lahar. Padahal daerah sekitarnya rata, hancur lebur akibat diterjang lahar panas,” kata Samsul.

Baca Juga: Lirik Lagu Garis Waktu, Soundtrack Film Reza Rahadian dan Anya Geraldine Terbaru Karya Fiersa Besari

Bahkan menurutnya, karena Kampung Kikisik ini aman dari terjangan lahar panas, akhirnya dijadikan tempat penampungan warga korban letusan Gunung Galunggung.

“Akhirnya masjid dan pesantren milik Ajengan Kikisik dijadikan posko pengungsian,” kata Samsul.

Mengenai kisah Ajengan yang memasang gedebog pisang di hulu perkampungan, sehingga mampu membelokan arah lahar, Samsul pun mengakui mendengar kisah itu.

“Ya memang, Ajengan Kikisik ini terkenal dengan kesolehannya. Beliau bukan kiayi mentereng yang terkenal hingga se Indonesia. Beliau hanya ulama kampung biasa, namun sangat terkenal dengan kesolehannya,” kata Samsul.

Baca Juga: Sidang Perkara Tanah TPI di Pangandaran, Patrice Gugat Pemkab Ciamis dan Pemkab Pangandaran

Nah, kata Samsul, dari kejadian itu akhirnya berkembang mitos bahwa lahar panas pun enggan menghancurkan Kampung Kikisik, karena disana ada Ajengan Kikisik bersama masjid dan pesantren yang dikelolanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler